Jakarta, 5 Februari 2024 – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) terus mengejar aspirasi sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia dengan mengambil langkah ekspansi global. Sebagai tindak lanjut dari rencana ekspansi sebelumnya, PGE secara resmi menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan Kipas Holding, salah satu perusahaan pengembang panas bumi terkemuka di Turki.
Penandatanganan NDA ini menunjukkan komitmen PGE untuk menjelajahi peluang kerjasama dengan entitas bisnis panas bumi yang sudah mapan dan memiliki reputasi. Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menyatakan bahwa PGE terus berkomitmen menjajaki kerjasama dengan perusahaan pengembang panas bumi di berbagai negara, termasuk Turki.
“Kali ini, kami berkesempatan untuk bersinergi dengan Kipas Holding, salah satu supplier panas bumi terbesar di Turki. Bagi kami, kebijakan pemerintah Turki terhadap panas bumi berpotensi besar dalam pengembangan bisnis di sana. Pemerintah Turki menawarkan feed-in-tariff yang menguntungkan bagi investasi luar negeri jangka panjang,” ungkap Julfi dalam keterangannya pada Rabu (31/1/2024).
Penandatanganan NDA ini dilakukan oleh Julfi bersama General Manager Kipas Holding, Mehmet Şişman, pada Jumat (2/2/2024), dengan dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama.
Mehmet menyampaikan kegembiraannya dapat bekerja sama dengan PGE dan berharap kerjasama ini akan menghasilkan manfaat melalui pertukaran informasi dan pengalaman untuk meningkatkan sektor energi panas bumi di Turki dan Indonesia.
Julfi menegaskan bahwa kerjasama ini sangat penting dalam membawa PGE untuk berekspansi secara global, membuka peluang kerjasama strategis dengan berbagai pihak. Saat ini, PGE telah memiliki beberapa NDA dengan pengembang panas bumi di Turki.
“Kunjungan ini sekaligus menjadi upaya konkret terhadap komitmen kami sebagai agen dekarbonisasi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” sambung Julfi.
Achmad memberikan apresiasi atas kunjungan pimpinan PGE dan menyatakan bahwa Turki merupakan negara yang patut dipertimbangkan dalam perencanaan pengembangan panas bumi ke depan. Faktor-faktor seperti privatisasi sektor panas bumi dan insentif menarik bagi investor, terutama melalui skema feed-in tariff, dapat memberikan kepastian dan ekonomi yang layak. Achmad berharap kunjungan ini akan memberikan masukan positif bagi PGE dalam pengelolaan panas bumi di Indonesia.
Julfi berharap kunjungan ini membuka lebih banyak peluang kerjasama di masa depan. Selain Turki, PGE juga sedang menjajaki kerjasama pengembangan panas bumi di Kenya. PGE berkomitmen untuk mengeksplorasi lebih banyak peluang dengan perusahaan pengembang panas bumi yang memiliki reputasi keuangan, pengelolaan, kapasitas terpasang, dan keahlian di bidang panas bumi.