Jakarta, 10 Januari 2019 – Kehadiran vivo yang memasuki tahun ke-5 di Indonesia ditandai dengan variasi fitur dan inovasi pada rangkaian produk yang diluncurkan. Tren berinteraksi antar pengguna smartphone yang semakin berbasis visual mendorong peningkatan pada teknologi kamera menjadi semakin esensial. Dalam kompetisi industri smartphone global, vivo menjadi salah satu brand yang menunjukkan konsistensinya dalam mengembangkan inovasi pada kamera. Ini ditunjukkan dengan kiprahnya dalam rangkaian produknya; baik pada V-Series di Indonesia, hingga menjadi pelopor dalam pengembangan Elevating Camera Technology.
Charles Ding, Product Manager Vivo Global menyatakan bahwa salah satu fokus pengembangan produk vivo saat ini adalah mengintegrasikan kamera dengan berbagai komponen maupun fitur lainnya pada smartphone, mulai dari desain, hingga autentikasi pengguna, hingga AI (kecerdasan buatan). “Mengandalkan sumber daya R&D global kami di Shenzen, Guangdong (Tiongkok), dan Sillicon Valley (US) yang telah dipusatkan untuk pengembangan teknologi kamera, kami akan terus mengembangkan fitur kamera untuk memaksimalkan mobile experience secara menyeluruh pada produk smartphone kami ke depan.”
Menjadi Pelopor Teknologi Elevating Camera
Kebutuhan konsumen akan smartphone dengan layar kian lapang menjadikan tren yang diprediksi paling mendominasi di industri smartphone tahun ini adalah dalam hal desain layar Full-View Screen tanpa menyisakan notch di sisi layar atas. Hal ini membuat para produsen smartphone di seluruh dunia berlomba-lomba menghadirkan berbagai macam desain penempatan kamera demi memenuhi keinginan konsumen akan layar luas tanpa mengurangi fungsi kamera yang ada. Sebagian produsen smartphone bahkan memilih untuk menggunakan lubang penempatan kamera depan di layar yang disebut hole-punch display. Namun untuk pertama kalinya, vivo telah memiliki teknologi penempatan kamera swafoto yang unik yang dikenal dengan elevating camera.
Inovasi ini pun kemudian diperkenalkan kepada publik dengan nama resmi Elevating Front Camera untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di gelaran Mobile World Congress (MWC) di Barcelona lewat smartphone konsep APEX yang revolusioner dengan rasio layar hingga 90%. Purwarupa vivo ini memiliki bentangan layar OLED 5,99 inci yang akan menjadi acuan bagi desain smartphone vivo di masa depan. Smartphone konsep APEX dengan Elevating Front Camera ini merupakan yang pertama diluncurkan di dunia, menjadikan vivo sebagai pelopor dalam pengembangan teknologi ini. Prototype APEX tersebut kini pun telah diterjemahkan dalam produk komersial dengan seri NEX. Elevating Front Camera 8MP yang ada di Vivo NEX dapat meluncur keluar dan siap mengambil foto dalam waktu kurang dari satu detik. Dengan desain elevating ini, vivo memaksimalkan ukuran layar hingga penuh dan menyisakan bezel yang kian menipis.
“Melalui prototype APEX dan seri NEX, vivo telah mendobrak batasan dan standar dari teknologi yang sudah ada dan memaksimalkan desain kamera yang bersinergi dengan rasio layar yang semakin besar, tanpa melupakan fungsi dan logika penggunaan dari konsumen. Sebagai pelopor inovasi smartphone dengan elevating camera, kami siap untuk terus menjadi trendsetter di industri smartphone global dan menghadirkan desain dan teknologi smartphone berkelanjutan yang unik dan inovatif,” pungkas Charles.
Perjalanan Teknologi V-Series di Indonesia
Sejak tahun 2016, vivo selalu mengeluarkan inovasi teknologi kamera yang disesuaikan dengan tren pada masanya. Seri Vivo V5 dan V5Plus mengusung kamera depan 20MP. Menjadi yang pertama menghadirkan kamera depan dengan resolusi ini, dan meningkatkannya dengan Dual Selfie Camera. Pada kuartal akhir 2017, Vivo kembali mengusung resolusi kamera depan tertinggi 24MP yang diperkenalkan secara resmi di Indonesia melalui Vivo V7+.
Bukan hanya fokus pada kamera depan, vivo menghadirkan smartphone V-Series Dual Rear Camera pertama di Indonesia melalui seri V9. Dual kamera menghadirkan hasil foto yang lebih jernih, dan hasil foto bokeh yang semakin halus. Pada V11 Pro, Vivo bukan hanya menambahkan fitur Dual Pixel pada kamera belakang 12MP+5MP untuk mendukung low-light mobile photography namun juga fitur-fitur AI (Artificial Intelligence) pada kedua kamera depan dan belakang yang mengakomodasi pengalaman fotografi yang semakin otomatis, personal, dan tentunya cerdas.
Potensi Pengembangan Fitur Kamera Lanjutan
Saat ini, Vivo masih memperkenalkan V-Series sebagai flagship atau seri unggulannya di Indonesia. Pengembangan fitur kamera pun masih sangat potensial, khususnya dalam integrasi AI yang menambah kapasitasi spesifikasi dasar smartphone.
“Pengembangan fitur kamera membuat pengguna smartphone di seluruh dunia, semakin eksploratif memaksimalkan smartphone mereka. Sejak awal pengembangan efek bokeh untuk hasil foto layaknya kamera professional, hingga kini dengan night-photography atau low-light photography, serta wide-angle photography; membuka lebih banyak kemungkinan bagi kami dalam pengembangan software maupun hardware kamera pada tahun ini hingga kedepan”, pungkas Charles.