Sejak tahun 2017, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan PT Astra International Tbk melakukan upaya penyelamatan buah langka nusantara melalui Program Konservasi Keanekaragaman Buah Langka Nusantara (PRANARAKSA).
Program ini berupaya menghindari kepunahan buah langka melalui pengumpulan, pendataan, pembibitan dan penyebarluasan kembali ke masyarakat. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Pelatihan Pegiat PRANARAKSA yang berlangsung pada Rabu (13/2) lalu di Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan LIPI di Cibinong, Jawa Barat.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati mengungkapkan pelatihan ini merupakan awal yang baik untuk mengenal konservasi hayati dan LIPI sebagai Scientific Authority. “Semua pihak memiliki kewajiban ikut terlibat dalam perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistem Indonesia. Oleh karena itu kolaborasi antara LIPI dan Astra harus tetap terjalin dengan baik,” jelas Enny.
Menurut Team Leader of Environment and Social Responsibility Division PT Astra International Tbk, Bondan Susilo di tahun 2019, selain fokus pada penanaman buah langka program PRANARAKSA juga mulai fokus terhadap pengembangan softskill individu para praktisi melalui program yang inovatif dan implementif. “Salah satu kegiatan nyata yang mengawali program kerjasama LIPI dan Astra adalah dengan diadakan pelatihan Pegiat PRANARAKSA 2019,” tambah Bondan.
Materi yang didapatkan selama pelatihan adalah edukasi tentang pengetahuan dasar mengenai konservasi keanekaragaman hayati khususnya buah langka nusantara, proses penanaman dan perawatan tumbuhan yang baik dan efektif. Selain itu juga rencana strategis jangka pendek, menengah dan panjang dalam melakukan keanekaragaman hayati. Peserta juga melakukan praktek penanaman pohon buah langka diarea pembibitan kerjasama Astra LIPI serta kunjungan ke laboratorium biak sel dan jaringan tanaman Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.