KKN Gemah Ripah UKDW yang berlangsung dari tanggal 16 Januari 2021 – 28 Februari 2021, Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sekalipun di tengah kondisi pandemi Covid-19, guna memenuhi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari pemerintah. KKN ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan perekonomian dan pengelolaan lingkungan melalui pengembangan pertanian di perkotaan.
Kelompok 2 KKN Gemah Ripah UKDW Yogyakarta yang beranggotakan Matthew Raphael Benedictus Boentoro, Febby Alvanda Rangga, Mentari Noviyanti Puteri, Bernadete Valencia Christianto, Ken Sanio Melenium Thea Agatha, Wilfridus Bau Mau, Devika Ester Chrisviani, Sondang Talenta Noviana Simamora, dan Wahyu Setiawan melakukan pengabdian pada masyarakat di Kelompok Tani Dewasa (KTD) Bonjowi RT 40 RW 10 Kampung Sayur Bausasran, Danurejan, Yogyakarta. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Bioteknologi, Fakultas Bisnis, Fakultas Arsitektur dan Desain, serta Fakultas Teknologi Informasi UKDW.
Matthew Raphael dari Program Studi Biologi Angkatan 2017 selaku Ketua Kelompok menyebutkan bahwa kelompoknya menyusun program “Penataan Kebun Tanaman Terintegrasi sebagai Inisiasi Ecowisata”, melihat kondisi KTD Bonjowi yang memiliki lahan sempit namun berpotensi untuk dijadikan sarana edukasi khususnya tanaman obat keluarga (TOGA). “TOGA yang ditonjolkan adalah jenis rerumputan yang biasanya dianggap sebagai gulma, padahal memiliki segudang khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh. Contohnya patikan kebo (euphorbia hirta), bandotan (ageratum conyzoides), sirih-sirihan/sirih cina (paperomia pellucida l.), anting-anting (acalypha indica l.), rumput mutiara (hedyotis corimbosa), dan Meniran (phyllanthus urinaria),” tuturnya.
Penyemaian dilakukan dengan media botol plastik bekas serta wallplanter sebagai upaya pemanfaatan tembok sebagai lahan tanam. Perawatannya pun relatif mudah karena tanaman toga jenis ini tidak membutuhkan perhatian khusus. Sementara untuk pemanenan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, bisa diracik dan diramu menjadi produk yang bernilai tinggi, daunnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar ecoprint ataupun dikeringkan dan ditumbuk halus untuk diseduh. “Kami juga memberikan pelatihan kepada masyarakat di KTD Bonjowi sehingga bisa memanfaatkan tanaman-tanaman yang ada supaya bernilai ekonomis. Selain itu kami membantu dalam menghitung keuntungan dan harga jual produk, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga. Dalam pemasaran, kami membantu pembuatan website (melalui ktdbonjowi.my.id) serta akun instagram (bonjowi_4dasa) untuk memperkenalkan KTD Bonjowi ke ranah yang lebih luas,” terang Matthew.
Endang Wahyu selaku Ketua RT 40 KTD Bonjowi menyampaikan harapannya melalui program KKN Gemah Ripah di KTD Bonjowi dapat mengedukasi masyarakat dan pengunjung. “Program ini kami harapkan menjadi inspirasi bagi kelompok tani yang lain, terutama mengenai konsep kampung wisata. Di KTD Bonowi, mahasiswa yang menjalankan KKN benar-benar diberikan ruang untuk berkreasi dan mengekspresikan kreativitasnya lewat program-program yang terkonsep dan berbobot.
Pada akhir periode KKN, akan diadakan expo untuk memamerkan produk-produk hasil pemanfaatan tanaman serta lomba foto pada hari Minggu, 28 Februari 2021 di SD Muhammadiyah Bausasran dan KTD Bonjowi.