Kementerian PUPR Tengah Selesaikan Pembangunan 5 Bendungan di Jawa Tengah

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan dan air.

Pembangunan bendungan dilakukan diberbagai wilayah Indonesia, salah satunya di Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung sebagai provinsi lumbung pangan nasional.

Read More

Pada akhir tahun 2018, telah diselesaikan pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan kini tengah dilakukan penggenangan. Selain Logung Kementerian PUPR juga membangun lima bendungan lainnya. Bendungan tersebut yakni Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Randugunting di Kabupaten Blora, Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Gondang di Kabupaten Karanganyar dan Pidekso di Kabupaten Wonogiri. Dua bendungan lagi akan dibangun tahun ini di Jawa Tengah yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Demak dan Matenggeng di Kabupaten Cilacap.

 

Bendungan Gondang dibangun Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air memiliki kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik dan luas genangan 36,10 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.680 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Sragen.

Selain irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Karanganyar dan Sragen masing-masing sebesar 100 liter/detik, mereduksi debit banjir sebesar 8% dari semula 503 m3/detik turun menjadi 462 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata, sebagai kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda. Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 dengan anggaran Rp 762 miliar dan ditargetkan selesai pertengahan tahun 2019. Saat ini progresnya mencapai 91%.

 

Pembangunan Bendungan Pidekso telah dilakukan mulai tahun 2015. Progresnya sudah sekitar 50% dan ditargetkan selesai pada tahun 2021. Biaya konstruksi Bendungan Pidekso sebesar Rp 436 miliar. Menteri Basuki mengatakan Bendungan multifungsi ini memiliki kapasitas tampung 25 juta m3 dan direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar dan suplai air baku sebesar 300 liter/detik.

Bendungan Bener akan memiliki kapasitas tampung 90,4 juta m3 yang akan dimanfaatkan untuk irigasi 15.519 hektare, air baku 1,5 m3/detik, pengendalian banjir dan pembangkit listrik. Biaya pembangunan sebesar Rp 3,7 triliun dan ditargetkan rampung tahun 2023.

Kemudian Bendungan Randugunting memiliki beberapa manfaat, yaitu mereduksi banjir sebesar 81,42 m³ per detik, menyediakan air irigasi untuk area selua 630 Ha, menyediakan air baku sebesar 150 liter per detik, dan sebagai destinasi wisata di kawasan Blora. Bendungan Randugunting dibangun dengan biaya sebesar Rp 858,8 milyar.

 

Kemudian Bendungan Jlantah, akan menjadi penyuplai air irigasi untuk area seluas 1.493 Ha, penyedia air baku sebesar 0,15 m³ per detik dan sumber air untuk PLTA sebesar 0,25 MW. Bendungan Jlantah dibangun oleh PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 965,5 milyar.

Selain bendungan, tahun 2019 juga dilakukan pembangunan Daerah Irigasi di Kabupaten Purbalingga, Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) di 9 lokasi yakni DI Dumpil-Kabupaten Grobogan, D.I Glapan – Kabupaten Demak, dan D.I Gung – Kabupaten Tegal, serta pembangunan Embung di 4 lokasi (Embung Jetis – Kab. Blora, Embung Klopoduwur – Kab. Blora, Embung Plumbungan – Kab. Kudus dan Embung Soko Agung).

Related posts

Leave a Reply