Jakarta, 4 Maret 2020 – Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Prof.dr. H. Abdul Kadir, Sp,THT, KL (K), Phd, MARS memberikan pengarahan kepada 43 orang perawat Indonesia pada kegiatan briefing tentang mekanisme dan proses penempatan Perawat Indonesia. Ia meminta agar perawat Indonesia dapat menggali potensi dan mencari peluang untuk dapat bekerja di negara-negara yang membutuhkan tenaga profesional keperawatan.
”Pertemuan kita hari ini sangat baik karena kita dapat membangun jejaring sekaligus mendengarkan hal-hal penting yang ingin disampaikan oleh Delegasi dari Kementerian Kesehatan Saudi Arabia, terutama terkait proses dan mekanisme penempatan tenaga perawat di negara Arab Saudi. Saya berharap adik-adik dapat menunjukkan profesionalisme dan etika yang baik guna menanamkan citra baik Perawat Indonesia di mata dunia,” katanya di Auditorium Balai Besar Pelatihan, Jakarta, Senin (2/3).
Berjumlah 43 perawat Indonesia yang mendaftar, mereka terlihat antusias memberikan pertanyaan tentang prosedur dan mekanisme proses rekrutmen di Arab Saudi. Banyak dari mereka yang berasal dari luar kota, menunjukkan minat tinggi untuk bekerja di Arab Saudi.
Kemenkes telah menyelenggarakan kesempatan untuk perawat Indonesia bertemu dan wawancara langsung dengan Kemenkes Kerajaan Arab Saudi, yang mana selama ini, untuk bekerja sebagai perawat di Arab Saudi dilakukan secara mandiri oleh Perawat Indonesia. Beberapa tahun belakangan ini, Kemenkes telah melakukan peningkatan kapasitas persiapan ujian Prometric bagi perawat Indonesia yang berminat.
Kerja Sama Kesehatan Indonesia-Arab Saudi telah terjalin sejak tahun 2017. MoU Bidang Kerja Sama Kesehatan Indonesia-Arab Saudi telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan RI dan Menteri Kesehatan Arab Saudi di Bogor tanggal 1 Maret 2017. Salah satu area kerja sama yang disepakati dalam MoU adalah kerja sama penempatan tenaga profesional kesehatan Indonesia.
Sebagai bentuk implementasi dari MoU, Kementerian Kesehatan RI menginisiasi penyelenggaraan pertemuan Joint Working Group (JWG) on Health Indonesia-Arab Saudi ke-3, yang akan dilaksanakan pada akhir bulan April 2020 di Indonesia. Pertemuan JWG akan dipimpin oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemenkes dengan melibatkan delegasi dari Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI.
Dari 43 Perawat yang mengikuti wawancara, terdapat 17 Perawat memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh Kemenkes Kerajaan Arab Saudi. 16 orang di antaranya telah menandatangani kontrak kerja, 1 orang mengundurkan diri. Kemenkes Arab Saudi akan menyampaikan hasil wawancara yang direkrut sebelum JWG ke-3 di Indonesia. Diharapkan saat JWG ke-3, akan dibahas hal-hal teknis proses rekrutmen dan penempatan Perawat Indonesia di Kerajaan Arab Saudi.