Jakarta, 9 November 2023 – Peningkatan efisiensi, modernitas, dan inklusivitas dalam pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan merupakan kunci utama untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang makmur dan maju, sejalan dengan target Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama dengan Polish Investment and Trade Agency, Ed-Tech Poland Foundation, dan Kedutaan Besar Polandia, mengadakan Simposium “Peran EdTech dan Sains terhadap Indonesia Emas 2045” dan Pertemuan Business-to-Business (B2B). Simposium internasional ini dihadiri oleh 75 peserta yang terdiri dari pengambil keputusan, akademisi, dan pelaku industri.
Inisiatif yang digagas oleh Kadin Indonesia ini bertujuan untuk memberikan platform bagi pertukaran pengetahuan dan kolaborasi antara pemangku kepentingan seperti pemimpin industri, lembaga penelitian, dan universitas. Selain itu, simposium ini menciptakan peluang kolaborasi terutama dalam bidang pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Duta Besar Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska, menyambut baik simposium ini sebagai forum inklusif yang memungkinkan terciptanya kolaborasi baru. “Gelaran simposium ini menjadi tempat pertemuan dan pertukaran informasi antara pengambil keputusan, tenaga pendidik, dan investor bisnis. Ini penting untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Polandia,” kata Stoczyńska.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, berharap bahwa melalui simposium ini, Indonesia dapat memetik pembelajaran berharga dari Polandia dalam pengembangan teknologi yang dapat diadaptasi sesuai dengan konteks lokal. “Kami mengapresiasi inisiatif simposium ini dan berharap dapat mengeksplorasi praktik terbaik serta strategi untuk mengembangkan ed-tech dan bakat-bakat ed-tech yang mumpuni di Indonesia,” ungkap Nadiem.
Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kadin Indonesia, Heru Dewanto, menyatakan bahwa simposium ini adalah forum untuk pertukaran pengetahuan dan kolaborasi antara pemimpin industri, lembaga penelitian, dan universitas dalam kemajuan pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan. “Simposium ini juga dirancang untuk memfasilitasi interaksi tatap muka, memajukan hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Polandia. Semoga dengan diselenggarakannya simposium ini, Indonesia dapat menciptakan ruang kolaborasi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujar Heru.
Meskipun Indonesia menghadapi beberapa tantangan dalam mengatasi middle income trap dan meraih visi Indonesia Emas 2045, terutama terkait kualitas sumber daya manusia, simposium ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan menciptakan platform networking yang efektif dalam mencapai tujuan bersama di sektor pendidikan. Heru menekankan bahwa tingkat literasi yang rendah, terlihat dari skor penilaian Programme for International Student Assessment (PISA) yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, menjadi catatan penting untuk diperhatikan.
Dalam konteks ini, Polandia, sebagai negara dengan perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir, dapat memberikan inspirasi. Dengan skor PISA Polandia yang mencapai urutan ke-11 dari 20 negara pertama dengan tingkat kemampuan sains yang mumpuni, dan data Human Capital Index yang melampaui rata-rata dunia, Polandia bisa menjadi sumber pembelajaran berharga bagi Indonesia.