Kadin dan BUMN Sepakat Rancang Blueprint Kolaborasi BUMN-Swasta Melalui Forum Sinergi

Jakarta, 14 Agustus 2023 – Dalam upaya mengatasi middle income trap dan meraih posisi ekonomi dunia keempat pada tahun 2045, kerjasama yang solid dan efisien antara sektor BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan Swasta menjadi kunci penting. Oleh karena itu, diperlukan sebuah cetak biru (blueprint) yang akan menjadi panduan bersama bagi sinergi antara sektor BUMN dan Swasta.

Pada masa mendatang, ada banyak tantangan signifikan dan ketidakpastian, termasuk harga pangan dan energi yang tinggi, meningkatnya risiko geopolitik, kebijakan moneter yang ketat dan agresif dari sebagian besar bank sentral di seluruh dunia, serta risiko sistemik yang meningkat dan isu tata kelola dalam sistem keuangan global. Dalam hal sinergi antara BUMN dan Swasta, keduanya dapat bekerja sama dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing. BUMN memiliki aset besar, ekosistem bisnis yang luas, dan pengalaman dalam industri yang telah mapan, sementara Swasta memiliki fleksibilitas, tingkat keahlian yang mendalam, dan spesialisasi yang kuat. Hal ini memberikan peluang untuk mengatasi tantangan-tantangan mendatang.

“Wujudkan visi besar kita untuk menjadi ekonomi dunia keempat pada tahun 2045, kolaborasi dan sinergi antara BUMN dan sektor swasta adalah landasan yang harus diperkuat. Kami yakin bahwa dengan semangat gotong royong dan prinsip saling menguntungkan, tantangan dalam sinergi BUMN dan Swasta dapat diatasi,” kata Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Yukki Nugrahawan, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi, menegaskan bahwa dalam diskusi panel Forum Sinergi BUMN-Swasta, Kadin Indonesia mencatat sejumlah pandangan dan saran untuk memperkuat sinergi BUMN-Swasta. Salah satunya adalah mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menyumbang lebih dari 80% struktur industri di Indonesia. “Sinergi BUMN-Swasta harus membantu UMKM naik kelas, terutama yang berada di daerah,” ungkap Yukki.

Usulan lain yang muncul adalah perlunya dukungan pembiayaan dari perbankan. Rencana penguatan sinergi antara BUMN dan Swasta diharapkan akan membuka peluang kerjasama pembiayaan dengan perbankan BUMN yang efektif.

Untuk itu, Kadin Indonesia bersama BUMN merancang cetak biru Sinergi BUMN-Swasta. Ini akan menjadi panduan untuk kerjasama yang lebih efisien dan optimal. Kadin Indonesia dan BUMN akan membentuk kelompok kerja untuk menyusun cetak biru ini dalam waktu dekat. Cetak biru tersebut tidak hanya akan mempertimbangkan potensi kerjasama, tetapi juga tantangan yang ada dalam hubungan antara BUMN dan Swasta saat ini, dengan tujuan menciptakan sinergi yang inklusif, saling memajukan, dan bermanfaat.

Cetak biru ini akan difokuskan pada tiga sektor potensial sinergi antara BUMN dan Swasta yang telah dibahas dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta:

  • Infrastruktur dan Logistik, terutama pada proyek strategis nasional seperti pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kawasan Industri Batang (KIB), Jawa Tengah.
  • Transisi Energi dan Hilirisasi Tambang, terkait rencana hilirisasi energi baru terbarukan dan industri baterai kendaraan listrik, sebagai bagian dari transformasi menuju energi bersih.
  • Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, yang menggabungkan sektor Kesehatan dan Pariwisata dalam pembangunan pusat rehabilitasi medis internasional di Sanur, Bali.

Selain itu, cetak biru ini akan membahas aspek regulasi dan hukum yang akan menjadi dasar dalam pelaksanaan sinergi dalam ketiga sektor tersebut.

“Selain saling menguntungkan, sinergi antara BUMN dan Swasta harus tetap memperhatikan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Oleh karena itu, regulasi dan peraturan juga akan menjadi bagian dari cetak biru ini. Kami berharap dengan semangat kolaboratif dan saling menguntungkan, cetak biru Sinergi BUMN-Swasta ini bisa direalisasikan dalam dua bulan mendatang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju posisi yang lebih kuat di panggung global,” tutup Yukki.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri