Hadiri Pemakaman Cucu Tercinta, Menko Polhukam : Tentu Ini Sangat Menyedihkan

Polhukam, Jakarta – Keluarga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto saat ini sedang menghadapi duka karena harus kehilangan cucu tercinta yakni Ahkmad Danial Al Fatih. Ia merupakan cucu dari anak Menko Polhukam yang bernama Amalia Wiranto.

“Hari ini keluarga saya memang sedang mendapatkan suatu peristiwa yang cukup mengejutkan karena kita kehilangan satu anggota keluarga, almarhum ananda Ahkmad Danial Al Fatih yang secara tiba-tiba harus berpisah dengan kakak-kakaknya, ibu dan bapaknya, dan dengan keluarganya,” ujar Menko Polhukam Wiranto saat prosesi pemakaman cucunya di pemakaman keluarga Delingan, Karanganya, Jawa Tengah, Jumat (16/11/2018).

Menko Polhukam mengatakan, keterkejutan itu terjadi karena pada pagi hari ananda Akhmad Danial Al Fatih masih bermain-main, tetapi siang harinya sudah harus berpisah selamanya dari keluarga. Namun, Menko Polhukam dan keluarga percaya bahwa rencana Allah pasti lebih baik dari harapan manusia.

“Tentu itu sangat menyedihkan. Tetapi keluarga paham bahwa rencama Allah pasti lebih baik dari harapan manusia. Manusia boleh berharap tapi akhirnya Allah Yang Maha Kasih dan Maha Kuasalah yang menentukan dan saya percaya bahwa keputusan Allah pasti lebih baik dari harapan manusia,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Meski demikian, Menko Polhukam dan keluarga benar-benar telah mengikhlaskan kepergian ananda untuk berangkat mendahului menghadap Sang Khalik dan berangkat mendahului untuk mendapatkan pengampunan dari Allah Yang Maha Kuasa. Dikatakan bahwa, ananda almarhum Akhmad yang masih berusia 1 tahun 4 bulan tentunya masih seperti kertas putih yang belum memiliki dosa. Namun, apabila masih ada kesalahan yang membuat siapapun merasa tidak nyaman, Menko Polhukam sekeluarga meminta maaf.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Polhukam juga mengaku sangat terharu karena banyak simpati yang telah diberikan kepadanya dan keluarga, serta dukungan moril dan doa. Menko Polhukam meyakini bahwa doa yang begitu banyak merupakan bagian dari penerangan untuk ananda almarhum Akhmad.

“Kami sekeluarga masih mengharapkan doa dari bapak/ibu sekalian agar ananda Akhmad Danial Al Fatih ini segera dapat menuju satu titik dimana rengkuhan Allah Yang Maha Kuasa, Allah Yang Maha Kasih akan terus merengkuhnya dalam prosesi masuk ke surga,” kata Menko Polhukam Wiranto.

 

‘Saya Panggil Dia si Belok’

Menko Polhukam Wiranto mengatakan bahwa ananda almarhum Akhmad Danial Al Fatih merupakan cucu yang sangat dekat dengannya. Menko pun punya panggilan tersendiri yakni ‘belok’ untuk sang cucu.

“Setiap Sabtu dan Minggu kita sering kumpul keluarga dan dia dengan saya itu sangat dekat sekali karena memang anaknya lucu dan paling kecil. Jadi sekarang sudah mulai suka main bola, 1 tahun 4 bulan tapi jalannya sudah bagus, bisa lari-lari. Setiap ketemu orang tidak nangis, ikut siapa saja mau. Julukannya saya kalau manggil dia si belok karena matanya besar, bulat, sehingga saya selalu panggil dia belok,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Menko Polhukam menceritakan ketika mendengar kabar meninggalnya sang cucu saat itu dirinya sedang menghadiri sidang terakhir KTT ASEAN di Singapura mendampingi Presiden. Saat itu juga Menko Polhukam meminta ijin ke Presiden untuk bisa pulang dan menguburkan sang cucu.

“Ini di makamnya di samping anak saya. Dulu waktu saya bertugas di Timor Timur selama 14 bulan, lalu istri saya melahirkan tapi ternyata dalam waktu satu minggu bayi itu tersedak padahal baik-baik saja, kemudian membiru dan dibawa ke rumah sakit naik becak tapi meninggal juga. Ini putri saya ke tiga namanya Natarina Sofianti,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Related posts

Leave a Reply