Gerakan #MakanTanpaSisa Bank DBS Indonesia dan Waste4Change Targetkan Kelolaan 14 Ton Sampah Makanan Perumahan Vida Bekasi Menjadi Kompos

 

Gerakan Makan Tanpa Sisa Bank DBS Mengubah Sampah Menjadi Kompos
Gerakan Makan Tanpa Sisa Bank DBS Mengubah Sampah Menjadi Kompos

Seremonia.id – PT Bank DBS Indonesia (DBS) kembali menyelenggarakan gerakan #MakanTanpaSisa. Berkolaborasi dengan PT Waste4Change Alam Indonesia (Waste4Change), program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi dan mengelola sampah makanan dengan lebih bijak. Sebagai penanda dimulainya program ini,  Festival #MakanTanpaSisa bertajuk “Kurangi & Kelola Sampah Makanan untuk Jaga Masa Depan” digelar di Perumahan Vida Bekasi, Minggu (25 September 2022. Festival ini dihadiri oleh Munandar Hanafiah selaku AVP Group Strategic Marketing and Communication Bank DBS Indonesia dan Adhitya Prayoga selaku Head of Strategic Services Waste4Change.

Berdasarkan atas laporan kajian Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia oleh BAPPENAS RI dan Waste4Change tahun 2021, pada rentang 2000-2019, FLW atau sampah makanan di Indonesia mendominasi sekitar 44% sampah nasional yaitu setara 23-48 juta ton sampah per tahun. Sementara itu, berdasarkan data bulan Juli 2022, total 2.000 kepala keluarga yang menghuni perumahan Vida Bekasi telah menghasilkan sekitar 47,5 ton timbulan sampah organik. Jika tidak dikelola dengan optimal, timbulan sampah ini dapat menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Maka dari itu, diperlukan tindakan kolaboratif dari berbagai pihak untuk mewujudkan pengelolaan sampah makanan yang bertanggung jawab.

Baca juga  Data Pulse Indonesia January 2022

Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven), Bank DBS Indonesia menjalankan bisnis lebih dari sekadar mencari keuntungan, namun juga menciptakan dampak positif sejalan dengan salah satu pilar sustainability Bank DBS Indonesia, yakni Impact Beyond Banking. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, gerakan #MakanTanpaSisa hadir sejak tahun 2020 sebagai bagian dari kampanye Towards Zero Food Waste. Tahun ini, Bank DBS Indonesia menargetkan penyelamatan sampah makanan sebesar 26 ton melalui berbagai kegiatan, termasuk kerja sama dengan Waste4Change sebagai salah satu wirausaha sosial yang dibina oleh DBS Foundation.

“Bank DBS Indonesia berharap kolaborasi dengan Waste4Change dan Vida Bekasi dapat berdampak positif dan signifikan bagi perubahan perilaku warga Vida untuk konsisten mengompos sebagian sampah organik yang mereka hasilkan. Hal ini sejalan dengan semangat kami untuk mengedukasi masyarakat untuk mengompos sisa makanan sehingga tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) agar dapat mewujudkan zero to landfill,” ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia.

Baca juga  Perlu Komitmen Kuat Berantas Mafia Tanah

Program #MakanTanpaSisa nantinya akan berjalan selama tiga bulan dengan berisikan tiga kegiatan. Alurnya terdiri dari:

  1. Festival #MakanTanpaSisa, berupa kegiatan pembuka yang berisi kompetisi memasak antar perwakilan cluster serta workshop edukasi tentang mengompos.

  2. Composting Challenge, menjadi poin utama yang bertujuan membuat warga terbiasa mengompos sampah sisa makanan di rumah.

  3. Campaign Edukasi, berisi kegiatan pemberian edukasi seputar sampah organik dan cara pengelolaannya. Diharapkan sekitar 90 warga Vida khususnya anggota Bank Sampah Vida dapat konsisten menerapkan kegiatan mengompos dalam keseharian.

Waste4Change sebagai perusahaan penyedia layanan pengelolaan sampah yang holistik mendukung upaya berbagai pihak dalam mewujudkan Indonesia Bebas Sampah. Rumah Pemulihan Material Waste4Change mengelola sampah organik melalui dua cara, di antaranya dikompos melalui teknik open windrow juga dikelola menjadi pakan untuk budidaya larva Black Soldier Fly (BSF). Larva BSF bagus dijadikan pakan alami ternak dan ikan karena proteinnya yang tinggi serta dapat diproduksi secara lokal, dekat dengan sumber limbah. Sampah organik dari Perumahan Vida Bekasi juga dikelola oleh Waste4Change.

Baca juga  Wilayah TN Halimun Salak Harus Tetap Lestari

“Indonesia di tahun 2021 ditetapkan sebagai kontributor sampah makanan terbesar di dunia dan terbukti bahwa salah satu akar masalah persampahan di Indonesia adalah food waste yang setiap tahun jumlahnya hampir selalu mendominasi total sampah nasional. Program #MakanTanpaSisa ini diharapkan pesannya dapat tersampaikan ke masyarakat luas, bahwa sampah organik seperti sisa makanan dan dapur, harus semaksimal mungkin dikelola sejak dari hulu,” ujar Adhitya Prayoga, Head of Strategic Services Waste4Change.