Direktur Utama Pertamina Memprioritaskan Pengembangan Energi Geothermal untuk Kedaulatan Energi di Indonesia

Muara Enim, 22 Desember 2023 – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengungkapkan potensi panas bumi (geothermal) sebagai landasan penting dalam mewujudkan kedaulatan energi Indonesia. Nicke juga menekankan bahwa pemanfaatan geothermal memiliki potensi untuk menjadi landasan utama dalam mempercepat peralihan ke energi bersih di Indonesia.

Nicke menyatakan, “Melalui geothermal, kita dapat membersihkan langit Indonesia dari emisi karbon. Kita berupaya mempercepat kemandirian energi Indonesia dengan geothermal. Dan yang tidak kalah penting, geothermal dapat menjadi fondasi kedaulatan energi Indonesia.”

Pernyataan ini disampaikan oleh Nicke dalam acara peresmian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2, yang diadakan di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Selasa (19/12). Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (IDX: PGEO), Julfi Hadi, dan Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia, Dannif Danusaputro.

Nicke juga menyoroti pentingnya geothermal dalam energi Indonesia saat ini. Dia menegaskan bahwa saat ini hanya sekitar 9 persen dari potensi geothermal Indonesia yang telah dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Selain itu, PGE memiliki rencana untuk mengkomersialisasi green hydrogen dan green methanol untuk Pembangkit Listrik Siklus Biner (Binary Cycle Power Plants).

PGE, sebagai bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE), PT Pertamina (Persero), fokus pada eksplorasi, eksploitasi, dan produksi geothermal. Saat ini, PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang mencapai 1.877 MW, di mana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE, sementara 1.205 MW dikelola melalui skema Kontrak Operasi Bersama.

Kapasitas terpasang geothermal di wilayah kerja PGE saat ini berkontribusi sekitar 80 persen dari total kapasitas terpasang geothermal di Indonesia. Selain itu, potensi pengurangan emisi CO2 mencapai sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, berharap agar pengembangan geothermal di Indonesia dapat mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. “Kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan diperlukan dalam pengembangan panas bumi. Sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia, PGE berkomitmen untuk terus berinovasi guna mendukung transisi energi di Indonesia,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari pendorong transisi energi, PGE bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dengan memanfaatkan potensi panas bumi secara menyeluruh serta turunannya, serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonisasi, baik secara nasional maupun global, untuk mendukung pencapaian Indonesia net zero emission pada tahun 2060.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri