Di Sela Pertemuan WEF on ASEAN, Presiden Jokowi Hadiri Peluncuran Go-Viet

Hanoi, 12 September 2018: Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Vietnam dan penyelenggaraan World Economic Forum on ASEAN, Presiden Joko Widodo menghadiri peluncuran Go-Viet di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9). Go-Viet merupakan produk aplikasi penyedia jasa transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Go-Jek Indonesia.
Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Go-Jek dalam mengembangkan kolaborasi di Vietnam. Ia menambahkan, “Pemerintah Indonesia akan terus mendukung masuknya teknologi yang berasal dari Indonesia ke berbagai negara tetangga.”
Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek Indonesia, dalam sambutannya mengatakan, “Go-Viet dikembangkan khusus untuk Vietnam. Go-Viet bertujuan bukan saja untuk memudahkan pengguna di Vietnam, tapi juga meningkatkan kesejahteraan para mitra.”
Go-Viet telah beroperasi di Ho Chi Minh City sejak 1 Agustus 2018. Sampai saat ini, aplikasi Go-Viet telah didownload sebanyak 1,5 juta kali dan memiliki kurang lebih 25.000 partner pengemudi di Hanoi dan Ho Chi Minh City.
Peluncuran Go-Viet di Vietnam ini selaras dengan isi pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyễn Xuân Phúc​​, di National Convention Center, Hanoi. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas potensi pengembangan ekonomi kreatif dan digital di kawasan.
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas konfirmasi kehadiran PM Vietnam pada ASEAN Leaders’ Gathering yang akan diselenggarakan di Bali, 11 Oktober 2018. Menurutnya, pertemuan ALG ini menjadi sangat penting di tengah situasi ekonomi global yang makin tidak menentu. Pertemuan tersebut juga menjadi momentum yang tepat bagi ASEAN untuk dapat berbicara lebih banyak kepada dunia.
“Kesempatan bagi ASEAN menunjukkan kepada dunia ketahanan ekonomi ASEAN serta komitmen kuat ASEAN terhadap pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” kata Presiden.
Lebih jauh, keduanya juga berharap agar di masa mendatang kedua negara dapat bermitra secara strategis untuk menghadapi situasi ekonomi global dan tantangan revolusi industri 4.0.
Menanggapi hal tersebut, PM Vietnam mengatakan pentingnya kedua untuk negara saling mendukung. “Kita harus dapat memanfaatkan kondisi global seperti sekarang ini dan juga adanya revolusi industri 4.0,” ucap PM Vietnam.