DANA dinilai Sebagai Teknologi Paling Menyenangkan bagi Karyawan

Jakarta, 31 Agustus 2021 – DANA rupanya tak hanya menjadi perusahaan teknologi dengan pertumbuhan bisnis dan layanan transaksi digital nontunai yang impresif. Namun, perusahaan rintisan di industri teknologi finansial tanah air ini juga diakui sebagai salah satu perusahaan teknologi yang paling menyenangkan untuk bekerja dan menjadi pilihan bagi karyawannya.

Pengakuan ini diperoleh berdasarkan Survei Revou 2021, di mana DANA dinyatakan sebagai satu di antara tiga perusahaan teknologi di Indonesia yang menduduki peringkat teratas berdasarkan tingkat kebahagiaan karyawan. Selain hasil survei tersebut, kesuksesan DANA dalam pengelolaan SDM juga tercermin melalui anugerah HR Excellence 2021 yang digelar majalah SWA dan Lembaga Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Keberhasilan ini turut mengukuhkan keberadaan DANA sebagai Employer of Choice.

Penganugerahan HR Excellence 2021 kepada DANA didasarkan pada keunggulan dalam area knowledge management, reward management & talent retention, dan managing transformation. DANA dinilai berhasil dalam menerapkan program pembinaan lintas bidangmemberikan fasilitas berupa program pengembangan keterampilan yang diselenggarakan secara internal dari dan untuk karyawan DANA maupun yang diselenggarakan oleh pihak eksternal di mana karyawan DANA yang disebut DANAM8s dapat memilih sesuai dengan minatnya, serta dalam menghadirkan kesempatan peralihan divisi kerja dalam program Internal Talent Mobility (ITM).

Baca juga  Polri di Minta Untuk Bekerja Independen dan Profesional

Keunggulan lain yang menjadikan DANA sebagai perusahaan teknologi pilihan karyawan adalah dalam hal kompensasi, penghargaan dan manfaat yang diberikan kepada karyawan. Komitmen DANA dinilai kuat dalam memastikan seluruh karyawannya mendapatkan kompensasi yang kompetitif sesuai dengan kinerjanya. DANA juga memberikan dukungan menarik atas berbagai kebutuhan karyawan lewat beberapa programnya seperti DANACare, program tunjangan kepemilikan gawai bernama GOAL yang merupakan kependekan dari Gadget Ownership Allowance, dan banyak lagi.

Poin lainnya yang menjadikan DANA sebagai perusahaan pilihan adalah keberadaannya sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan untuk terus adaptif terhadap berbagai dinamika yang cepat di dunia kerja melalui penarapan DANA 7 Values atau tujuh nilai-nilai utama yang menjadi landasan budaya kerja dan komitmen, yaitu Customer First, Resilience, Integrity, Humble, Embrace Change, Result-Driven, dan Teamwork.

Atas pengakuan publik terhadap keberadaan DANA sebagai perusahaan pilihan karyawan, Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA mengatakan, “Sebagai perusahaan teknologi finansial yang digawangi oleh SDM generasi digital, kami merasa penting untuk menciptakan lingkungan kerja dengan pendekatan holistik guna menumbuhkan budaya kerja yang sehat, produktif, kreatif, nyaman, akomodatif terhadap optimalisasi kemampuan SDM, dan kompeten. Kami terus memegang teguh komitmen untuk menciptakan tempat kerja yang mampu menyejahterakan SDM, baik dari sisi finansial, fisik, sosial, maupun psikososial.”

Baca juga  DBS Tunjuk Chief Sustainability Officer baru

Pengakuan tersebut menurut Agustina juga mencerminkan kesuksesan implementasi nilai dan budaya kerja yang DANA tanamkan kepada seluruh karyawan, sehingga karyawan mampu merasakan manfaatnya bagi kehidupan personal maupun karir mereka ke depan. DANA berharap dapat terus menginspirasi karyawan maupun masyarakat luas serta memberi dampak positif akan pentingnya keselarasan dalam karir dan personal. Dengan demikian, pertumbuhan DANA akan selalu beriringan dengan perkembangan positif seluruh karyawannya.

“Selain menjadi kabar menggembirakan bagi DANA, pengakuan publik yang kami terima diharapkan juga menjadi angin segar sekaligus membangun optimisme bagi perusahaan-perusahaan asli Indonesia lainnya untuk bisa menjadi perusahaan idaman bagi kalangan generasi digital seperti halnya DANA. Kini, impian talenta-talenta berkompetensi di Indonesia untuk mengembangkan potensi tidak hanya merujuk ke perusahaan-perusahaan teknologi dari negara-negara maju, namun juga kepada perusahaan-perusahaan lokal yang punya kompetensinya tak kalah dengan mereka,” pungkasnya