Cacat Bukanlah Rintangan Bagi Insan Muda Indonesia

Jakarta, 22/03/2019 Kemenkeu – Disability is not a handicap (cacat bukanlah sebuah rintangan). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal yang senada dengan Angkie Yudistia, seorang peserta acara Youth Town Hall pada Kamis, (21/03) di Balai Sarbini, Jakarta.

 

“Kalau semua milenial mempunyai attitude seperti itu, bayangkan, 110 juta angkatan kerja Indonesia adalah the most powerful dan akan disegani atau ditakuti seluruh dunia,” tegas Menkeu.

 

Indonesia saat ini memiliki bonus demografi, oleh karena itu, investasi di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) harus optimal. Untuk meningkatkan kualitas SDM, APBN telah mengalokasikan 20% untuk pendidikan dan 5% untuk kesehatan setiap tahunnya.

 

Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini merupakan sebuah platform konsultasi, partisipatif antara pemangku kepentingan terkait dan kelompok pemuda untuk bertukar masukan dan rekomendasi tentang bagaimana meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan anak muda dalam kesehatan dan kesejahteraan kalangan remaja. Selain itu, acara ini bertujuan untuk memahami prioritas kebutuhan kesehatan dan memahami harapan kaum muda dari berbagai sudut pandang, termasuk dari komunitas yang rentan dan terpinggirkan.

 

Human Capital Index (HCI) adalah alat pengukuran produktivitas tenaga kerja di masa depan. HCI dihitung dengan menggunakan 3 komponen, yaitu: probabilitas bertahan hidup hingga usia 5 tahun, kombinasi informasi kuantitas dan kualitas pendidikan serta berapa lama kemungkinan manusia dapat bertahan hidup di rentang usia 15-60 tahun. Saat ini, Indonesia mendapatkan skor 0,53. Menkeu berpendapat bahwa angka tersebut bukan merupakan nilai yang buruk tapi tentu masih belum baik.

 

Namun demikian, pemerintah Indonesia secara konsisten telah menurunkan tingkat kemiskinan, kesenjangan, dan pengangguran melalui berbagai cara seperti perpaduan antara instrumen kebijakan, instrumen keuangan, serta instrumen partisipasi dan peran masyarakat.

 

Menkeu menutup dengan menyampaikan harapannya agar kaum milenials turut berpartisipasi di dalam seluruh proses, mulai dari  menyusun dan mengalokasi anggaran, menggunakannya serta mengawasi penggunaannya agar tetap efektif.

 

“Saya rasa 1.500 orang yang apply untuk hadir pada hari ini adalah orang-orang yang memiliki ambisi dan tujuan yang hebat. Saya sangat kagum pada Anda semua,” pungkasnya.