Palembang, 2 Maret 2021 – Indonesia banyak dikenal sebagai negara dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi berdasarkan yang sudah tercatat di Global Risk Index 2020, dimana dalam beberapa tahun terakhir tidak ada kemajuan terhadap upaya mitigasi bencana. Oleh karena itu, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan perlu diatur dan dibina demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta penghidupan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang memiliki ketahanan bencana.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyelenggarakan penataan bangunan dan lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan ini, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman menyelenggarakan Pelatihan Perencanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan pada tanggal 2 s.d 12 Maret 2021 secara distance learning. Pelatihan yang difasilitasi Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah II Palembang ini diikuti sebanyak 31 ASN Kementerian PUPR dan Dinas PU.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, Ruhban Ruzziyatno dalam sambutan pembuka melalui konferensi video dari Bandung, Selasa (2/4) mengatakan penataan bangunan dan lingkungan merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun dipedesaan, khususnya wujud fisik bangunan dan lingkungannya. Penataan bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan merupakan cita–cita yang dapat diwujudkan melalui kemitraan antara seluruh pemangku kepentingan.
“Upaya keberlanjutan ini tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah, perlu dukungan dari seluruh lapisan pemangku kepentingan terkait,” tegas Ruhban.
Untuk itu, pembinaan bangunan gedung di daerah juga perlu menjadi fokus utama sesuai tugas dan fungsi Direktorat Bina Penataan Bangunan. Dalam pembinaannya Direktorat Bina Penataan Bangunan secara bertahap terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pemerintah daerah dan masyarakat dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan.
“Keberhasilan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan tentunya sangat berkaitan erat dengan kinerja bapak dan ibu, dengan kualitas ASN didalamnya. Keberadaan bapak ibu sebagai ujung tombak mendukung pembangunan infrastruktur PUPR sangat dibutuhkan,” tambah Ruhban.
Diharapkan dengan diselenggarakannya pelatihan mengenai perencanaan penataan banguan dan lingkungan ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman para peserta mengenai pentingnya penataan bangunan dan lingkungan dalam rangka pembinaan teknis penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. (Kompu BPSDM)