Surabaya, 10 Februari 2021 – Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat oenting untuk manusia dan makhluk hidup lainnya dan didalamnya mencakup air tanah. Di Indonesia, air tanah dapat ditemui dimana saja pada setiap daerah akan tetapi potensinya air yang ada setiap daerah berbeda-beda. Agar pemanfaatannya dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat maka diperlukan pengelolaan yang dilakukan secara cermat, bijaksana, adil dan merata. Demikian yang disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman Ruhban Ruzziyatno saat menutup secara daring Pelatihan Perencanaan Teknis Air Tanah yang dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah VI Surabaya.
“Pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi dalam Perencanaan Air Tanah sehingga dapat melaksanakan perencanaan air tanah dengan lebih baik dan menjadi ahli perencanaan air tanah yang dibutuhkan oleh Kementerian PUPR,”ujar Ruhban.
Lebih lanjut Ruhban mengatakan, dari sisi biaya operasi, pemanfaatan air tanah memerlukan pompa terlebih dahulu, berbeda dengan air permukaan yang bisa dialirkan secara gravitasi. Dari sisi konservasi, pengisian kembali air tanah akan memakan waktu sangat lama, sehingga menjadi cadangan air yang sangat mahal. Lain hal nya dengan air permukaan yang tersedia melalui siklus hidrologi yang turun sebagai air hujan. Namun pada daerah-daerah tertentu seperti pulau kecil atau daerah kering, air tanah menjadi satu-satunya sumber air yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, perencanaan air tanah ini menjadi sangat penting dilakukan agar sumber air yang mahal ini dapat kita manfaatkan seefisien mungkin. Hampir semua air tanah dapat dikonsumsi langsung untuk air minum. Oleh karena itu prioritas pemanfaatannya adalah untuk konsumsi air minum.
Ruhban menyampaikan beberapa pengetahuan tambahan seputar pemanfaatan air tanah serta mengenalkan sistem JIAT yang merupakan sistem yang diajarkan dalam pelatihan, “Pemanfaatan air tanah sebagai air irigasi melalui sistem JIAT juga bisa dilakukan. Namun, balik lagi, karena air tanah relatif mahal, jenis tanaman yang diberikan irigasi JIAT juga harus tanaman bernilai ekonomis tinggi. Disinilah peranan kita sebagai perencana pemanfaatan air tanah. Kita harus memastikan air tanah yang kita ambil benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat”.
Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 2 – 11 Februari 2021 Sebanyak 23 orang peserta yang lulus dalam Pelatihan Perencanaan Teknis Air Tanah ini sebanyak 23 orang. Sebagai penghargaan dari Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VI Surabaya memberikan piagam untuk 3 orang terbaik sebagai berikut : Etik Sunarni dari BWS Nusa Tenggara I sebagai peringkat pertama, Anisa Lion Firda dari BBWS Serayu Opak pada Peringkat ke dua, dan Baiq Hayatul Azmi dari BWS Nusa Tenggara I pada peringkat ke tiga. (Kompu BPSDM)