Magelang (19/02/2019) – Tjioe Swie Ay (55) atau akrab disapa Een adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang di pasar Tukangan Magelang. Setiap pagi ia menempuh perjalanan kurang lebih 40 kilometer menggunakan kendaraan umum.
Dalam perjalanan berangkat kerja, kepada tim Jamkesnews ia mengisahkan pengalamannya selama menggunakan JKN-KIS. Sejak tahun 2017, Een terdaftar menjadi peserta JKN-KIS yang ditanggung oleh pemerintah pusat.
“Awal tahun 2017, saya pernah mengalami pendarahan hebat. Semula saya kira sakit biasa, namun setelah diperiksa dokter, ternyata katanya memerlukan tindakan khusus,” kata Een mengawali ceritanya, Senin (11/02).
Berdasarkan pemeriksaan dokter ia didiagnosa menderita kanker serviks dan harus menjalani kemoterapi. Een pun mengaku sangat terkejut dan bingung.
“Apakah saya akan bisa sembuh, apakah saya akan bisa bertahan, haruskah saya menjalani kemoterapi yang kata orang tidak banyak yang dapat bertahan, sedangkan keluarga terutama anaknya masih sangat membutuhkan perhatian dan kehadiran saya. Pikiran-pikiran itu terus membayangi saya,” cerita Een mengungkapkan kerisauannya saat itu.
Setelah berpikir panjang dengan banyak masukan dan semangat dari keluarga dan teman-teman, akhirnya Een memutuskan untuk menjalani kemoterapi sesuai anjuran dokter menggunakan kartu JKN-KIS. Een pun lantas dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kemoterapi. Paket kemoterapi yang diberikan untuk Een sebanyak 8 kali dan sinar radio terapi sebanyak 25 kali. Dengan tekun ia menjalani kemoterapi bersama pasien-pasien lain yang juga menderita kanker.
“Semua biaya kemoterapi dijamin Program JKN-KIS. Saya ikuti prosedur sesuai ketentuan, tidak pernah saya mengeluarkan biaya tambahan di rumah sakit, semua gratis. Beruntung saya dan keluarga sudah terdaftar Program JKN-KIS ini dari pemerintah. Bila tidak, bagaimana kami dapat membiayai pengobatan yang mahal ini,” ungkapnya.
Tak lupa ia sangat berterima kasih karena Program JKN-KIS telah membantu banyak orang dalam pembiayaan kesehatan. Ia juga berharap program ini terus berjalan dan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada seluruh penduduk Indonesia.
Memperingati World Cancer Day (WDC) tanggal 4 Februari 2019 lalu, tak lupa Een berpesan kepada seluruh penderita kanker dimanapun berada, teruslah kuat dan bersemangat, mengeluh hanya akan menambah rasa sakit, jalani pengobatan secara tuntas.
“Saya harus kuat, saya harus sembuh, begitu semangat yang harus selalu kita tumbuhkan dalam diri kita. Ingat ada keluarga yang selalu mendampingi kita. Kita harus bertahan dan berjuang demi kesembuhan,” ucapnya seraya tersenyum kecil.