Temanggung – Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini di Temanggung lolos sebagai TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018. Perolehan ini merupakan pencapaian Kementerian Sosial RI.
Program yang mendapat apresiasi ini adalah Sheltered Workshop (SW) Peduli dengan judul: Mencapai Nol Kerentanan Penyandang Disabilitas Intelektual Melalui Sheltered Workshop Peduli. Penghargaan diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berdasar Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 636/2018.
BBRSPDI merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI yang melaksanakan rehabilitasi sosial terhadap penyandang disabilitas intelektual.
Kepala BBRSPDI Kartini di Temanggung, Murhardjani menyatakan,
Sheltered Workshop “Peduli” merupakan salah satu upaya menciptakan wadah atau lembaga pendampingan,perlindungan, pelatihan dan kesempatan kerja bagi penyandang disabililitas intelektual (PDI) dalam masyarakat berbasis komunitas.
“SW adalah rehabilitasi sosial berbasis komunitas yang mengandalkan partisipasi masyarakat dan stakeholders yang berada di masyarakat tempat PDI berada,” kata Murhardjani, Senin 22 Oktober 2018.
Menurut Murhardjani, dalam program ini PDI diarahkan untuk bisa mandiri melalui berbagai bimbingan oleh kelompok swadaya masyarakat. Sejumlah kegiatan yang bernilai ekonomis produktif digelar agar mereka memiliki penghasilan.
“Dengan program ini, tidak ada lagi penyandang disabilitas yang hidup rentan, terabaikan, termarginalkan dan tidak berdaya,” ujar Murhardjani.
Dia mengatakan, upaya itu sebagai jalur alternatif penyaluran kerja yang paling sesuai untuk penyandang disabilitas intelektual. Murhardjani mengatakan, penyandang disabilitas intelektual masih bisa tetap berada di tengah-tengah keluarga tanpa menjadi beban karena sudah mampu berpenghasilan.
Program ini sudah berjalan di 12 lokasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak 2015. Sebelumnya, program tersebut bernama Kampung Peduli yang menitikberatkan pelayanan rehabilitasi sosial. Saat ini, program SW menitikberatkan upaya penyaluran danl produksi barang yg bernilai ekonomis.
Melalui siaran pers Menteri PANRB Syafruddin saat jumpa pers di Jakarta, Senin 22 Oktober 2018 Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 merupakan inovasi yang dikategorikan outstanding (terpuji) hasil seleksi dari Top 99. Penilaian kompetisi dilakukan secara independen oleh Tim Evaluasi dan Tim Panel Independen yang merupakan para akademisi, praktisi, dan pakar pelayanan publik yang kompeten dan memiliki reputasi baik.
Sebelumnya Kementerian PAN RB menerima sebanyak 2.824 sistem informasi pelayanan publik (SINOVIK). Dari jumlah tersebut telah terpilih Top 99 yang penghargaannya telah diserahkan oleh Menpan RB di Surabaya pada 19 September 2018 lalu. Pada saat itu, penghargaan diterima oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI.
Adapun penganugerahan Penghargaan kepada Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 akan dilaksanakan pada Pembukaan International Public Service Forum tanggal 7 November 2018. ”Rencananya akan diserahkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” ujarnya.