Jakarta, 25 Maret 2021 – Bank Syariah Indonesia berkolaborasi dengan Laznas Bangun Sejahtera Umat mencetak wirausahawan baru dari kalangan milenial lewat program Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP). Program yang berlangsung sejak 2018 serta didukung Kementerian Pendidikan dan kebudayaan ini sudah mencetak 130 mahasiswa enterpreneur dari berbagai universitas di Indonesia.
ISDP merupakan program beasiswa inkubator bisnis untuk mencetak generasi milenial sebagai sociopreneur muslim yang cakap berwirausaha, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, dan berdaya guna di masyarakat. Program ini merupakan salah satu wujud kepedulian Bank Syariah Indonesia terhadap generasi milenial bangsa Indonesia sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan sektor UMKM yang sejalan dengan arahan Presiden RI.
Pada 2021, Program ISDP telah meluluskan 77 mahasiswa menjadi sociopreneur baru yang memiliki usaha di berbagai bidang. Dari jumlah tersebut, 3 diantaranya terpilih menjadi pemenang yaitu Latifriansyah – Kiwae Food, Koes Hendra & Benny Akbar – Sugeng Jaya Farm dan Bintang Wijaya – Bikin Bareng Creative. Seremoni wisuda dan penyerahan penghargaan dilakukan di Wisma Mandiri Jakarta, Kamis (25/3). Seremoni tersebut dihadiri juga oleh Wakil Direktur Utama 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari, Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI Talkah Badrus, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhyasa serta Ketua Umum Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat Suhendar.
Menurut Wakil Direktur Utama 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari, Bank Syariah Indonesia bangga dapat menghasilkan pewirausaha baru melalui program ISDP. “Kami berharap, melalui program ini akan muncul enterprenuer muda yang dapat menjadi agen kebaikan dan motor penggerak ekonomi Syariah serta bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga ke depan dapat membantu mendorong ekonomi Indonesia tumbuh ke arah yang jauh lebih baik,” kata Ngatari.
Kategori wirausaha pada program ISDP ini meliputi fashion, handy craft & industry kreatif, kuliner, jasa, peternakan & pertanian dan kesehatan. Pemenang dipilih dengan berbagai kriteria penilaian diantaranya proses pemasaran, produksi, keuangan, membangun SDM, pemberdayaan sociopreneur yang melibatkan masyarakat dan ramah lingkungan.
BSI sendiri, lanjut Ngatari, mendorong perkembangan sociopreneur melalui pendampingan dan penguatan modal usaha dengan berbagai produk, dari mulai tabungan, pembiayaan UMKM, serta layanan digital yang dapat memfasilitasi para sociopreneur dalam bertransaksi sesuai prinsip – prinsip syariah.
Ketua Umum Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat Suhendar mengemukakan, LAZ BSMU berupaya untuk menjadi Lembaga pengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf) dan dan dana sosial serta dana CSR yang terpercaya, terdepan, dan modern. “Dengan bersinergi dengan Bank Syariah Indonesia, ISDP ini diharapkan dapat menciptakan unit usaha sosial yang berkontribusi pada ekonomi, sosial, atau lingkungan sesuai dengan nilai islami,” tutur Suhendar.