Jakarta, 20 Desember 2023 – Bank DBS Indonesia dan Kredivo, sebuah perusahaan fintech, telah menyediakan akses pinjaman kepada lebih dari satu juta akun melalui skema pembiayaan bersama atau joint financing. Penyaluran kredit ini mencakup berbagai daerah di Indonesia, sejalan dengan tujuan Bank DBS Indonesia untuk meningkatkan inklusi finansial di kalangan masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perbankan konvensional.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2023, terdapat sekitar 97,7 juta penduduk Indonesia yang masih tergolong sebagai underbanked, yaitu mereka yang belum memiliki akses yang memadai terhadap layanan keuangan. Hal ini menunjukkan tantangan yang signifikan dalam pemahaman produk dan layanan perbankan, serta kesulitan dalam merencanakan dan mengelola keuangan secara efektif. Faktor lain seperti pendapatan yang tidak menentu, keterbatasan akses terhadap pinjaman, dan kurangnya riwayat kredit juga menjadi hambatan dalam mendapatkan dukungan finansial dari lembaga keuangan.
Menyadari potensi besar untuk memperluas inklusi finansial melalui teknologi, Bank DBS Indonesia dan Kredivo, dengan kerja sama yang dimulai sejak 2021, berusaha untuk memberikan akses keuangan inovatif berbasis teknologi. Hingga Oktober 2023, kerja sama ini telah berhasil mendanai lebih dari satu juta transaksi bagi pengguna Kredivo dengan pendapatan mulai dari Rp3 juta. Hal ini menandakan bahwa layanan kredit yang disediakan oleh Bank DBS Indonesia dan Kredivo dapat mencakup berbagai lapisan masyarakat.
CEO Kredivo Indonesia, Umang Rustagi, menyatakan, “Visi kami adalah menjadi perusahaan pembiayaan yang tidak hanya memberikan akses keuangan, tetapi juga menjembatani masyarakat underbanked di seluruh Indonesia agar menjadi masyarakat yang dapat dijangkau oleh layanan perbankan. Melalui inovasi joint financing, kami bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak masyarakat agar lebih dekat dengan aspirasi finansialnya serta membangun ekosistem keuangan yang inklusif.”
Kolaborasi ini tidak hanya mencakup beragam lapisan ekonomi tetapi juga berbagai rentang usia. Sekitar 47 persen dari transaksi tersebut dilakukan oleh pengguna berusia 20-30 tahun, diikuti oleh usia 30-40 tahun sebesar 37 persen, dan usia 40-50 tahun sebesar 12 persen. Program joint financing ini telah menciptakan lingkungan inklusif di mana individu dengan latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda dapat mengakses kredit untuk berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan tersier.
Wakil Direktur Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom, menyampaikan, “Kemitraan kami bersama Kredivo merupakan bukti komitmen Bank DBS Indonesia dalam mengakselerasi inklusi finansial. Kami fokus pada penghadiran produk perbankan inovatif dan bertanggung jawab guna memberikan dampak positif pada masyarakat, terutama mereka yang masih underbanked. Kami terus meningkatkan limit joint financing dengan Kredivo dari Rp300 miliar menjadi Rp2 triliun pada pertengahan 2022, berharap memberikan manfaat ekonomi bagi lebih banyak masyarakat.”
Bank DBS Indonesia bertekad untuk terus berinovasi guna menjawab kebutuhan nasabah dan memberikan solusi finansial yang mendukung pertumbuhan bisnis para mitranya, sejalan dengan semangat menjadi ‘More like an innovator, less like a bank’.