Bank DBS Indonesia dan Home Credit Indonesia: Solusi Pembiayaan untuk Nasabah Underbanked, Mendorong Percepatan Inklusi Keuangan

Jakarta, 5 Desember 2023 – Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah pola konsumsi masyarakat menjadi lebih digital. Transformasi ini mendorong industri perbankan untuk menuju arah perbankan digital dengan cepat. Bank Indonesia mencatat peningkatan nilai transaksi perbankan digital mencapai Rp13.827 triliun pada kuartal kedua 2023, naik 11,6 persen secara tahunan. Namun, masih ada tantangan inklusi keuangan, di mana 81 persen penduduk Indonesia usia 15-35 tahun belum memiliki akses ke lembaga keuangan (unbanked) dan sebagian dari mereka, termasuk yang belum memiliki akses ke layanan seperti kartu kredit, asuransi, atau tabungan jangka panjang (underbanked).

Underbanked sering menggunakan solusi keuangan alternatif seperti fintech, koperasi kredit, atau lembaga keuangan mikro. Sejak 2019, Bank DBS Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Home Credit Indonesia untuk memberikan fasilitas kredit melalui pembiayaan bersama kepada pelanggan Home Credit Indonesia.

Kolaborasi ini telah berhasil menjangkau 618.867 pengguna underbanked dengan demografi yang menarik: laki-laki (54 persen), perempuan (46 persen), status pernikahan “Sudah Menikah” (73 persen), “Belum Menikah” (24 persen), dan sebaran geografis terbesar di Sumatra (19 persen), Sulawesi (8 persen), Kalimantan (8 persen), Jawa Barat (17 persen), dan Jawa Timur (11 persen).

Rudy Tandjung, Direktur Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia, menyatakan, “Kemitraan dengan Home Credit membantu menyediakan layanan perbankan bagi segmen underbanked. Dengan semangat menjadi ‘More like an innovator, less like a bank’, kami terus berinovasi dalam layanan perbankan yang praktis, aman, dan berkelanjutan. Kami berencana bekerja sama dengan perusahaan multifinance maupun fintech untuk menyentuh lebih banyak masyarakat agar kehadiran bank dapat dirasakan lebih merata.”

Bank DBS Indonesia fokus pada inklusi keuangan yang sejalan dengan pilar keberlanjutan Responsible Banking. Mereka aktif dalam edukasi literasi finansial melalui program ‘Kedai Belajar DBS’ yang melibatkan karyawan sebagai tenaga pendidik informal serta sesi ‘Live & Learn’ dengan mitra untuk memberikan edukasi terkait investasi, pengelolaan cicilan, permodalan usaha, hingga pengaturan arus kas bagi UKM.

Volker Giebitz, Direktur Home Credit Indonesia, menyatakan, “Kami berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan penyaluran pembiayaan kepada underbanked. Layanan kami di lebih dari 22.000 toko mitra dapat membuka peluang baru bagi masyarakat.”

Home Credit Indonesia, beroperasi sejak 2013, telah melayani lebih dari 6,1 juta pelanggan melalui layanan pembiayaan barang, fasilitas dana tunai, paylater, e-wallet, dan proteksi dengan mitra yang memiliki izin dari otoritas berwenang. Layanan mereka juga dapat diakses melalui aplikasi My Home Credit yang telah diunduh oleh lebih dari 17 juta pengguna terdaftar.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri