Analisis Prospek Keuangan Bank DBS Indonesia di Tahun Naga Kayu pada Spring Festival 2024

Jakarta, 20 Februari 2024 – Bank DBS Indonesia merayakan awal Tahun Naga Kayu dengan menggelar acara “Bank DBS Indonesia Spring Festival 2024: Wood Dragon Wonders” di Jakarta. Acara ini, dihadiri oleh para ahli finansial dan Feng Shui, bertujuan memberikan wawasan terbaru tentang prospek keuangan, bisnis, dan investasi di pasar Indonesia sekaligus memberikan analisis Feng Shui di Tahun Naga Kayu. Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong, Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie, dan Head of Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom turut hadir dalam acara ini.

Bank DBS Indonesia memandang Tahun Naga Kayu sebagai momentum yang dipengaruhi oleh kondisi pasar global seperti konflik geopolitik dan pergerakan inflasi. Meskipun demikian, situasi pasar Indonesia tetap kuat secara fundamental, terutama setelah masa pasca pemilu. Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memberikan wawasan proaktif dan mengurai kompleksitas pasar, dengan acara tahunan Spring Festival menjadi salah satu upaya dalam strategi manajemen kekayaan khusus untuk nasabah DBS Treasures dan DBS Treasures Private Client.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong menyatakan komitmen Bank untuk memberikan solusi personal dan dukungan tepat waktu kepada nasabah. Hal ini diharapkan dapat memberikan peluang investasi yang optimal dalam menghadapi kondisi pasar yang berubah-ubah. Lim Chu Chong menekankan peran Bank DBS Indonesia sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam perjalanan keuangan nasabah, dengan moto “Live more, Bank less.”

Sebagai bagian dari acara, Bank DBS Indonesia juga mengundang Pakar Feng Shui, Angelina Fang, untuk memberikan wawasan mengenai prinsip-prinsip harmonis Feng Shui. Menurut Fang, Tahun Naga Kayu adalah tahun yang penuh tantangan, namun juga penuh potensi. Pengusaha diharapkan dapat mencapai rekor dan pertumbuhan yang luar biasa dengan sikap yang fleksibel dan ramah. Beberapa sektor bisnis yang memiliki potensi besar termasuk manufaktur, komoditas, telekomunikasi, otomotif, fintech, dan kecantikan, terutama yang terkait dengan elemen Logam.

Sebelumnya, DBS Chief Investment Officer dan DBS Group telah membagikan proyeksi pertumbuhan industri teknologi, kebutuhan sekunder, dan barang mewah yang dianggap mampu memperkuat portfolio. Bank DBS Indonesia juga memastikan bahwa inflasi di Indonesia tetap stabil sepanjang tahun 2024, sekitar 2,8%.

Bank DBS Indonesia terus mendukung nasabah dengan memberikan wawasan dan rekomendasi portofolio investasi melalui berbagai kanal, termasuk aplikasi digibank by DBS. Dengan lebih dari 100 jenis investasi obligasi dan sekitar 68 produk reksadana, nasabah dapat mengakses berbagai opsi investasi, termasuk yang berbasis pada prinsip Environment, Social dan Governance (ESG). Bank DBS Indonesia juga bekerja sama dengan mitra asset management untuk terus mengedukasi nasabah tentang investasi dengan prinsip ESG.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri