Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu, 8 September 2018. Sebagai bentuk penguatan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), KLHK tingkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian karhutla. Hal ini dilakukan melalui wadah Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dibentuk KLHK, pada desa-desa rawan karhutla.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan, menjelaskan bahwa, dukungan masyarakat dalam pencegahan karhutla sangatlah penting. “Hingga saat ini, sudah 704 regu MPA dibentuk yang tersebar di 28 provinsi dengan jumlah personil 10.569 orang. MPA yang telah ada ini, akan terus dibina dan diberi pelatihan, untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya, sehingga mampu mendukung upaya KLHK dalam pengendalian karhutla di tingkat tapak,” jelasnya.
Sebagaimana di Kabupaten Malili, Provinsi Sulawesi Selatan, KLHK melakukan pembinaan MPA yang berasal dari enam desa. Kegiatan yang berlangsung selama tanggal 5-6 September ini, meliputi Desa Ussu (Kecamatan Malili), Desa Margolembo, Desa Sindu Agung, Desa Kasintuwu (Kecamatan Mangkutanah), Desa Taripa (Kecamatan Angkona), dan Desa Parumpenai (Kecamatan Wasuponda). Sebelumnya, kegiatan serupa juga dilakukan di Kabupaten Muara Tebo, Provinsi Jambi pada enam desa. “Pembinaan MPA ini akan terus dilakukan, hingga September ini, pembinaan MPA sudah dilaksanakan di lima provinsi, yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jambi, dan Sulawesi Selatan,” lanjut Raffles.
Pelibatan masyarakat ini menjadi langkah penting di tingkat tapak, untuk menghadapi potensi karhutla yang kemungkinan masih akan terjadi, mengingat dibeberapa daerah rawan masih mengalami kemarau.
MPA secara aktif turut dalam kegiatan patroli terpadu, bersama Manggala Agni KLHK, TNI, dan Polri. Dalam hal ini, MPA mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat setempat, sehingga selain mendukung pencegahan, MPA juga dapat memperkuat sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat.