Kupang, 11 Desember 2017 – Melanjutkan pemantauan harga dan barang kebutuhan pokok
(bapok) menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Kementerian Perdagangan secara
intensif turun ke pasar untuk mengecek harga dan pasokan bapok. Hari ini, Rabu (11/12) Staf Ahli
Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga, Suhanto memantau
harga dan pasokan bapok di Pasar Naikoten Kupang dan Gudang Bulog Divre Nusa Tenggara Timur
(NTT).
Berdasarkan hasil pemantauan hari ini, rata-rata harga bapok di Pasar Naikoten relatif stabil.
Harga-harga yang terpantau stabil antara lain, beras premium Rp 10.000-12.000/kg, gula pasir
Rp 12.500/kg, cabai merah keriting Rp 20.000/kg, bawang merah Rp 20.000-25.000/kg, dan
bawang putih Rp 25.000-30.000/kg. “Bahkan daging sapi segar dengan kualitas bagus dijual
dengan harga Rp 90.000/kg, paling murah dibanding kota-kota lain di Indonesia,” ujar Suhanto.
Ada sedikit kenaikan pada harga telur ayam, yaitu dari Rp 48.000 menjadi Rp 51.000/rak dan
daging ayam dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000/ekor. Suhanto menjelaskan bahwa saat ini Tim
Satgas Pangan sedang melakukan penelitian terhadap kenaikannya, apakah dari DOC, pakan, atau
vaksinnya.
Tak hanya ke pasar rakyat, Suhanto bersama Kepala Pusat Penganekaragaman dan Konsumsi
Pangan Kementerian Pertanian, Tri Agustin Satriani; Kepala Bulog Divre NTT, Efdal Marilius
Sulaiman; dan Kepala Bank Indonesia NTT, Naek Tigor Sinaga juga melakukan peninjauan ke
Gudang Bulog Divre NTT. “Di sini, tersedia stok beras, gula pasir, minyak goreng, dan bawang
putih, cukup untuk 4 bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Suhanto.
Sebelumnya, Suhanto bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan Tri Agustin Satriani memimpin
Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Bapok Menghadapi Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Kantor
Gubernur NTT. Rakor ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Daerah di Provinsi NTT,
Tim Satgas Pangan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah NTT, serta para pelaku usaha dan distributor.
Pada rakor tersebut, Suhanto menegaskan keseriusan Pemerintah dalam mengawal pasokan,
distribusi, dan stabilitas harga bapok. “Kita harus terus berkoordinasi dengan daerah agar tidak
terjadi kelangkaan pasokan barang kebutuhan pokok,” tegas Suhanto.
Suhanto juga mengimbau kepada para pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga secara tidak
wajar dan tidak menimbun barang dalam rangka spekulasi. “Pemerintah akan bersikap tegas
terhadap semua pelanggaran,” tambahnya.
Suhanto juga mengingatkan kepada para distributor bahan pokok untuk wajib melakukan
pendaftaran secara online dan melaporkan stok yang dimiliki secara berkala kepada Kementerian
Perdagangan melalui Dinas Perdagangan setempat agar pemerintah dapat memantau kebutuhan
bapok bagi masyarakat. Bagi para pelaku usaha yang tidak melakukan pelaporan, maka akan
dikenakan sanksi yaitu tidak dapat memperpanjang SIUP. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga
stabilitas barang kebutuhan pokok.
Menyambut Natal 2017, Kementerian Perdagangan melalui Dinas Perdagangan dan Kementerian
Pertanian melalui Dinas Ketahanan Pangan juga menggelar Pasar Murah secara serentak di
daerah-daerah yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal. Pasar Murah ini akan
diselenggarakan hingga 16 Desember 2017. “Pasar Murah sengaja dilakukan sampai pelosokpelosok
bahkan kelurahan-kelurahan dengan harapan masyarakat yang berpenghasilan rendah
dapat terbantu, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dengan damai dan sukacita,” jelas
Suhanto