Kediri – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ingin program pendidikan vokasional perhubungan harus dapat penetrasi ke seluruh tanah air dan merata. Demikian disampaikan Menhub Budi Karya dalam acara Dialog Nasional Ke-5 dengan tema “Sukses Indonesia Ku”, yang dilaksanakan di Kediri, Rabu (15/11).
“Saya berterima kasih kepada anak-anak dan wali murid yang antusias pada program Dialog Nasional. Ini adalah wadah untuk interaksi, untuk menyampaikan apa yang sudah pemerintah lakukan dan lebih penting lagi menangkap aspirasi yang ada di masyarakat,” jelas Menhub Budi.
Dalam kesempatan ini Menteri Perhubungan menyampaikan bahwa anak-anak muda di Kediri harus mendapatkan informasi langsung dari yang berkompeten.
“Tadi saya mendengar keluhan bahwa untuk menjadi pelaut itu mahal, ternyata mau masuk sekolah itu susah. Kehadiran saya di sini untuk menyampaikan langsung kepada masyarakat. Oleh karenanya program yang dimiliki pemerintah bisa mature, baik dan teruji apabila kita mendapatkan masukan langsung,” papar Menhub Budi.
Program pendidikan Perhubungan, Budi Karya menyampaikan bahwa pembinaan teknis oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) memiliki program vokasional dari berbagai matra transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian.
“Saya yakin di Kediri memiliki anak-anak pintar untuk dapat mengikuti program pendidikan di Kementerian Perhubungan,” pungkas Menhub Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa pendidikan perhubungan juga mempunyai program diklat pemberdayaan masyarakat, yang diberikan untuk 100.000 orang untuk tahun anggaran 2018 dalam bentuk diklat vokasi bidang transportasi yang tidak dipungut biaya. Diklat ini ditargetkan untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah terluar, terisolir, rawan bencana dan perbatasan, yang memiliki ijazah SLTP, SLTA atau sederajat, yang secara ekonomi tidak mampu dan berusia minimal 16 tahun.