Seremonia.id – Pada hari Minggu, 28 Mei 2023, tahap pertama penyaluran vaksin pentavalen ke Nigeria dilakukan di Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, Cengkareng. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari.
Bio Farma, sebagai perusahaan induk dari Holding BUMN Farmasi, menyediakan 1,5 juta dosis vaksin pentavalen untuk menjaga ketahanan kesehatan dunia. Vaksin pentavalen adalah vaksin imun multi-respons yang memberikan kekebalan terhadap beberapa penyakit dengan satu suntikan.
Vaksin pentavalen adalah vaksin kombinasi DTP-HB-Hib yang dirancang untuk mencegah lima jenis penyakit, yaitu difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Vaksin ini diberikan kepada bayi pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan tiga dosis untuk setiap bayi. Vaksin pentavalen telah mendapatkan izin edar di Indonesia sejak 2013 dan PQ WHO (Prequalification) sejak 2014.
Vaksin pentavalen merupakan program hibah dari Indonesian AID (Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional), lembaga kerjasama Kementerian Keuangan Republik Indonesia, kepada Pemerintah Nigeria. Distribusi vaksin dilakukan dalam dua tahap, dengan 730.000 dosis pada tahap pertama dan 850.000 dosis pada tahap kedua.
“Saya menghargai Indonesian AID yang mendukung diplomasi penting Indonesia dalam mewujudkan tujuannya untuk secara aktif menjaga perdamaian dan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pengiriman vaksin ke Nigeria merupakan langkah awal dari berbagai program melalui Indonesian AID, dari pengelolaan dana wakaf sebesar 8 triliun rupiah yang dialokasikan untuk mendukung diplomasi, terutama diplomasi lembut yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri atau lembaga terkait,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan bahwa ekspor Indonesia ke Nigeria adalah yang terbesar ketiga di Afrika, setelah Afrika Selatan dan Kenya. Lima belas perusahaan Indonesia beroperasi di Nigeria di berbagai sektor seperti makanan, farmasi, kosmetik, dan lain-lain.
“Indonesia dan negara-negara Afrika telah berjuang bersama sejak tahun 1955 saat Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Semangat Bandung. Pengiriman vaksin pentavalen produksi Bio Farma Indonesia ke Nigeria merupakan cerminan dari Semangat Bandung, solidaritas, dan kerjasama antara dua negara dari dunia selatan,” ungkap Retno.
Pengiriman vaksin ini diharapkan dapat membantu vaksinasi lebih dari 500.000 bayi di Nigeria. Indonesia juga berencana mengirim vaksin ke negara-negara Afrika lainnya. Kerjasama vaksin adalah salah satu bidang yang layak dikembangkan di masa depan, karena Indonesia memiliki kapasitas untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan terus memberikan makna serta menghidupkan Semangat Bandung-Indonesia,” tambah Retno.
Selain itu, Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma, menyatakan bahwa Nigeria adalah negara peluncur program ini. Sinergi antara Bio Farma dan Indonesian AID juga meluas ke negara-negara Afrika lainnya, yaitu Kenya dan Zimbabwe, dengan nilai hibah sekitar $4 juta. Inisiatif ini bertujuan untuk memasuki pasar non-tradisional, khususnya di Afrika, dengan produk-produk Bio Farma Group.
Vaksin pentavalen adalah salah satu produk unggulan Bio Farma. “Produk vaksin yang diserahkan kepada Pemerintah Nigeria adalah produk unggulan dari Bio Farma, memenuhi standar global dengan PQ WHO (sertifikasi WHO) dan diproduksi di pabrik Bio Farma di Bandung, Indonesia,” ujar Basyir.
Bio Farma berencana untuk melakukan kerjasama transfer teknologi vaksin pentavalen dengan perusahaan farmasi lokal di Nigeria. “Jumlah penduduk yang besar dan angka kelahiran yang tinggi di Nigeria, serta wilayah regional Afrika Barat, menjadi peluang bagi Bio Farma untuk mengembangkan pasar vaksin dengan menjadikan Nigeria sebagai pusat produksi vaksin untuk program vaksinasi nasional,” kata Rahman Roestan, Direktur Operasi Bio Farma.