Pekanbaru – Pemerintah akan menertibkan dan menutup semua terminal bayangan yang ada di Pekanbaru. Keberadaan terminal bayangan ini telah membuat angkutan antarmoda yang ada di Pekanbaru tidak berjalan dengan baik. Hal ini ditegaskan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat meninjau Terminal Bus Tipe A Payung Sekaki Pekanbaru, Sabtu (4/11).
Menhub meminta Dinas Perhubungan Provinsi Riau untuk segera mengambil tindakan dengan menutup terminal bayangan ini.
“Terminal bayangan bus itu membuat angkutan antarmoda tidak dapat berjalan dengan baik. Jadi tidak berjalan konetivitas bus antarkota dengan angkutan dalam kota. Hal ini makin lama makin membuat tidak kompetitif dan ditakutkan suatu waktu dapat tutup,” kata Menhub.
Menhub mencontohkan apa yang sudah dilakukan Dinas Perhubungan di Jakarta yang telah menutup terminal bayangan. Untuk itu ia meminta hal yang sama dilakukan di Pekanbaru.
“Kita sudah lakukan penertiban di Jakarta. Oleh karenanya kita akan lakukan penertiban terminal dan penutupan terminal-terminal bayangan yang ada di Pekanbaru. Jakarta dapat melakukannya. Kita menutup banyak terminal bayangan. Bahkan di Jakarta kita lakukan pengangkutan (feeder) menuju terminal-terminal,” urai Menhub.
Menurut Menhub terminal bayangan ini ada karena ego sektoral masing-masing pemilik bus. Menhub kembali menekankan akan bertindak tegas dalam menyikapi hal ini. Bahkan ia tidak akan segan-segan melakukan penindakan hukum apabila diperlukan.
“Tentunya ini satu hal mesti diperbaiki. Bus-bus ini sering ada terminal bayangan, dimana bus ini memiliki terminal sendiri-sendiri. Hal ini terjadi karena ego sektoral yang ada pada pemilik bus. Jadi nanti kita tutup semuanya dan nanti kita lakukan penegakan hukum,” tegas Menhub.
Masalah Kelebihan Muatan di Pekanbaru
Sementara itu pada kesempatan lain Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan problematika lain yang ada di Riau adalah masalah kelebihan muatan. Kendaraan dengan muatan berlebih itu membuat jalanan di Riau menjadi rusak. Sedangkan untuk memperbaiki jalan tersebut, pihaknya terbentur oleh keterbatasan anggaran.
“Masalah kami adalah masalah kelebihan muatan. Banyak jalan yang hancur. Perlu bersama-sama kita tertibkan lagi masalah kelebihan muatan. Karena masyarakat makin lama menuntut terhadap jalan-jalan yang baik. Karena kelebihan muatan ini adalah penyebab utama kerusakan jalan-jalan di provinsi riau. Namun karena keterbatasan anggaran, maka tidak semua jalan dapat kami perbaiki,” ungkapnya.
Guna mengatasi masalah kelebihan muatan tersebut Menhub Budi Karya Sumadi menawarkan solusi bahwa pihaknya akan menertibkan kendaraan-kendaraan berat tersebut serta akan memberdayakan jembatan timbang di Provinsi Riau.
“Saya sudah sampaikan kepada Pak Gubernur, kita akan membuat jembatan timbang di Riau. Jembatan timbang ini akan kita berdayakan untuk menertibkan kendaraan-kendaraan berat tersebut,” ujar Menhub.
Menhub berjanji dalam waktu 1,5 bulan ke depan hal ini sudah akan berjalan. “Waktunya 1,5 bulan ke depan atau sekitar Januari 2018 kita sudah jalan,” sebut Menhub.
Dalam lawatannya ke Pekanbaru, Riau kali ini selain untuk Sosialisasi PM 108/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek Menhub berkesempatan mengunjungi sarana dan prasarana transportasi di Pekanbaru. Tempat yang ditinjau oleh Menhub yakni Pelabuhan Sungai Duku dan Terminal Bus Tipe A Payung Sekaki. Serta Menhub sempat menaiki bus Transmetro Pekanbaru.