Bermitra dengan BKKBN, UPH Dorong Mahasiswa Kembangkan UMKM Melalui Program Magang

Business School UPH khususnya Program Studi (prodi) Manajemen, mewajibkan setiap mahasiswanya menjalani program magang sebagai bentuk aplikatif dari ilmu yang didapat selama perkuliahan. Menariknya, tidak hanya magang di industri atau perusahaan, Prodi Manajemen UPH juga mendorong 250 mahasiswa angkatan 2015 untuk terjun magang di UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Untuk itu pada 23 Mei 2018, Manajemen UPH menghadirkan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), khususnya BKKBN Provinsi Banten memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum menjalani program magang yang akan berlangsung pada periode Juni-Agustus 2018.

BKKBN menjadi mitra bagi Prodi Manajemen UPH dalam menjalankan program magang melalui program UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). UPPKS sendiri merupakan program yang bertujuan sebagai wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat yang beranggotakan sekumpulan anggota keluarga yang saling berinteraksi dan terdiri dari berbagai tahapan Keluarga Sejahtera, untuk meningkatkan kesejahteraan (sumber: https://keluargaindonesia.id/infografik/usaha-peningkatan-pendapatan-keluarga-sejahtera-uppks).

Hadir Drs. Imam Haryadi – Ketua Pembina AKU (Asosiasi Kelompok UPPKS) menjelaskan pentingnya mendukung perkembangan UMKM ini. Menurutnya, bisa dibilang perekonomian Indonesia cukup ditopang dengan gerakan UMKM ini. Sebagai contoh dulu ketika terjadi krisis ekonomi, Indonesia tidak collapse, dan salah satu faktor pendukungnya karena ada  kontribusi jutaan usaha kecil dan menengah di Indonesia, yang mampu menopang pereknomian Indonesia.

“Kita berharap mahasiswa UPH yang akan magang ini mampu memberikan kontribusi kepada kelompok UMKM untuk memberikan manajemen praktis dan sederhana yang bahkan belum mereka pahami.  Dengan mendampingi dan memberikan cara-cara praktis dari sisi manajemen keuangan, pemasaran, sehingga dapat mengembangkan unit usaha mereka. Barangkali, UPH kampus pertama yang melakukan program ini dan sangat bagus. Saya melihat UPH sebagai institusi pendidikan yang luar biasa dengan dosen-dosen muda tapi mampu memberi kontribusi dan ide yang justru bagi saya tidak terlihat di universitas lain. Kelompok-kelompok UPPKS memang kenyataannya butuh dibina oleh mahasiswa dari Fakultas Ekonomi, tapi mengapa baru UPH yang menyadari? Ini yang menurut saya idenya baik. Kita berharap mahasiswa mampu menjadi consultant dan mendampingi tidak hanya sebagai bagian dari program magang, tapi juga mampu mengedukasi para pelaku UMKM tersebut,” jelas Dr. Imam.

Pentingnya menjalin kemitraan dengan BKKBN dalam program magang ini juga dipaparkan oleh Juanna Judith Huliselan, S.E., M.A., Ph.D., sebagai Pembina Magang, melihat bahwa UMKM di BKKBN sudah lebih siap, sehingga baik bagi mahasiswa untuk melakukan pembinaan.

“Kita menggandeng BKKBN, khususnya BKKBN Provinsi Banten karena dekat dengan wilayah kampus kita dan UMKM-nya sudah siap dan 250 mahasiwa UPH melakukan pembinaan untuk menganalisis apa yang masih harus ditingkatkan dari produk baik yang sudah masuk ekspor maupun yang belum. Sehingga bisa meningkatkan penjualan. Tentunya dari sisi prodi, kami juga memberi pengarahan agar mahasiswa memahami pentingya program ini bagi mereka. Kita jelaskan bahwa mereka berperan sebagai mini consultant dan justru banyak mendapat manfaat. Karenanya mahasiswa ditugaskan untuk  mengedukasi cara membuat sistem manajemen keuangan sederhana, menentukan target, company profile sederhana. Lebih lagi kita juga mau kerja sama dengan e-commerce agar para UMKM lebih memahamai strategi menarik menjual produk di era digital, dan mahasiswa bisa mengarahkan bagaimana cara memasarkan dengan kreatif, dan sebagainya,” ungkap Judith.

Untuk program magang ini sendiri, Etisa Andenia Andang, S.E. – Kasubid Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Perwakilan BKKBN provinsi Banten menjelaskan setiap kelompok mahasiswa dibagi ke beberapa titik yang termasuk dalam UPPKS di BKKBN Porvinsi Banten. Kurang lebih ada 48 kelompok UPPKS yang terbagi menjadi 6 area baik Kabupaten maupun Kota, sehingga ada 8 UPPKS di tiap 1 area yang dibina oleh mahasiswa UPH. Untuk kelompok, tim Prodi Manajemen telah menentukan pembagian kelompok yang beranggotakan 5 mahasiswa untuk membins satu UMKM.

Baik BKKBN Provinsi Banten melalui UPPKS maupun pihak Prodi Manajemen UPH, berharap mahasiswa dapat melihat manfaat nyata melalui program ini, selain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat  juga sebagai pengalaman bagi mahasiswa untuk belajar mengembangkan unit usaha dari dasar. Lebih jauh lagi tentunya Prodi Manajemen UPH berharap agar upaya ini menjadi salah satu bentuk kontribusi mendukung program Pemerintah yang fokus memberdayakan UMKM di Indonesia.

Related posts

Leave a Reply