Jakarta – Menpora Imam Nahrawi berharap output dan outcome dari diselenggarakannya Kirab Pemuda Nusantara tahun 2018 lebih banyak melibatkan para pemuda dari seluruh tanah air sekaligus mampu memunculkan kesan-kesan positif. Hal itu ia sampaikan saat memimpin rapat tentang Kirab Pemuda 2018 di Ruang Rapat Lantai 10, Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (23/5) siang.
Output sebelumnya dari Kirab Pemuda Nusantara tahun 2017 sebanyak 172 ribu ia nilai sangat kecil karena seharusnya bisa jutaan orang karena cakupannya yang luas. “Saya ingin ada banyak variasi acara saat kirab di titik singgah satu ke titik singgah yang lain jangan lagi ada informasi dari peserta, Pemuda termasuk dari OKP-OKP yang juga menilai monoton,” ucap Menpora.
“Saya minta dalam Rakornis dan rapat apapun harus disosialisasikan tentang Kirab Pemuda ini agar lebih banyak mengikutsertakan lebih banyak pemuda dan masyarakat di masing-masing titik singgah, beberapa dokumentasi di tahun sebelumnya segera selesaikan karena menyangkut branding Kemenpora,” tegas Menpora.
Dari salah satu lembaga survei lanjutnya, Kirab Pemuda masih sangat minim pemberitaanya karena hanya diketahui paling tidak 1,8% masyarakat Indonesia. “Banyak yang perlu diperbaiki khususnya publikasi seperti media partner dan sosial media agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin termasuk profile peserta sesegera mungkin,” tuturnya.
Kirab Pemuda tahun 2018 akan kembali diselenggarakan oleh Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda pada awal September 2018 mendatang. “Ada 8 provinsi sebagai penekanan titik singgah, dengan titik start di Sabang dan Merauke, untuk sementara ini puncaknya di Pulau Bali,” ujar Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah didampingi Asdep Peningkatan Kreatifitas Pemuda Djunaedi. Ikut hadir pada rapat tersebut, Staf Ahli Jonni Mardizal, Staf Khusus Kepemudaan Anggia Ermarini dan Staf Khusus Komunikasi dan Kemitraan Zainul Munasichin.