Bali – Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, melakukan beberapa agenda pada Kamis-Jumat (05-06/07/2018) di Bali, dalam rangka dukungan bank dunia terhadap kebijakan Pemerintah dalam memerangi kemiskinan serta membahas perkembangan ekonomi terkini Indonesia serta tantangan yang dihadapi, dan mendiskusikan program-program Bank Dunia yang telah maupun sedang dilaksanakan dalam rangka mendukung kinerja Pemerintah Indonesia selama ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, bahwa Kementerian PUPR mendukung pembangunan di Indonesia dalam memerangi kemiskinan dan kesenjangan tidak hanya dalam bentuk pembangunan jalan tol, jalan umum atau bendungan besar, tapi juga memiliki program 100-0-100, yakni 100% air minum, 0% kawasan kumuh, dan 100% fasilitas sanitasi serta drainase di seluruh wilayah Indonesia.
Selanjutnya, dalam menangani sanitasi sampah, terdapat tiga hal yang harus dilakukan diantaranya, pertama adalah penyediaan infrastruktur baik untuk sampah liquit maupun sampah padat, kemudian regulasi/aturan-aturan yang terdapat didalamnya, dan yang ketiga adalah dari partisipasi masyarakat.
“Kementerian PUPR saat ini sedang memanage sampah yang di darat agar tidak menyebar ke laut. Di Bali sendiri kami sedang merevitalisasi TPA Regional Suwung untuk daerah Sarbagita, Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, dan sekitar 2.000 ton sampah setiap harinya diangkut ke TPA ini, dan kami akan mengubah sampah tersebut menjadi energi pada tahun 2019,” jelas Menteri Basuki.
Lebih lanjut Menteri Basuki mengungkapkan bahwa TPA Regional Suwung seluas 32 Ha akan ditutup 22 Ha, dan memanfaatkan 5 Ha menjadi sistem waste to energy pada 2019. “Dari luas keseluruhan TPA Regional Suwung 32 Ha, 22 Ha akan kami tutup tahun depan karena ketinggian sampah sudah mencapai 43 meter, kemudian 5 Ha yang lain masih aktif dan 5 Ha selanjutnya akan kita tempatkan untuk energi dengan mengalokasikan anggaran sekitar Rp. 200 miliar,” ungkapnya.
Di samping itu, Menteri Basuki juga memaparkan bahwa tidak hanya menggerakkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle), namun juga sudah menerapkan pembuatan material aspal dengan menggunakan sampah plastik dan pilot projectnya sudah berjalan di Universitas Udayana, Bali.
Dalam kunjungannya selama dua hari di Bali, Presiden Kim juga mengutarakan kekagumannya pada Indonesia dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. “Indonesia, selain perkembangan ekonomi yang bagus, yang mengagumkan dari Indonesia adalah itikad dan komitmen untuk melihat Indonesia ke depan, tidak hanya 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun tapi lebih jauh ke depan,” ujar Jim Yong Kim.