Mumbai, 23 April 2018 – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi dan bangga terhadap maskapai nasional Garuda Indonesia membuka rute direct flight Mumbai-Denpasar. Inaugural flight Mumbai-Denpasar dilakukan, pada Senin (23/4) di Mumbai, India.
“Saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Garuda Indonesia, serta para pemangku kepentingan dari India yang bersama-sama di sini, dalam kesempatan mengikuti penerbangan perdana Garuda Indonesia dari Mumbai, India ke Denpasar,” kata Menpar Arief Yahya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Konsul Jenderal Republik Indonesia di Mumbai, Ade Sukendar, Presiden Direktur Garuda Indonesia Pahala N. Mansury, Stafsus Menpar Bidang Konektivitas Judi Rifajantoto, Stafsus Menpar Bidang IT Samsriyono Nugroho dan Stafsus Menpar Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono, serta Tenaga Ahli Menpar Bidang Konektivitas Robert W.
Menurut Menpar, pesona Bali sejak dahulu telah menarik begitu banyak masyarakat di India untuk datang ke Indonesia, khususnya destinasi pariwisata Bali. “Banyak hal menarik yang membuat orang India datang ke Bali. Terutama, adanya kesamaan budaya antara kedua daerah tersebut,” tuturnya.
Namun demikian, hal tersebut tidak serta merta memberikan dampak positif dan meningkatkan kunjungan wisatawan asal India ke Bali. Sebab, selama bertahun-tahun tidak ada konektivitas penerbangan langsung antara kedua daerah tersebut.
“Sebagian besar dari kita lupa, bahwa India adalah salah satu tetangga terdekat. Kita lupa bahwa Andaman & Nicobar Islands hanya berjarak kurang dari 200 km dari Aceh, provinsi paling barat di wilayah Indonesia. Inisiatif maskapai Garuda Indonesia melayani rute tersebut, telah membuka hubungan langsung antara kedua negara, Indonesia dan India,” tutur Menpar.
Jalur penerbangan India-Indonesia sebenarnya telah dilayani sejak Desember 2016. Ketika Garuda Indonesia membuka rute Mumbai-Jakarta. Namun, rute ini tidak melayani penerbangan langsung. Wisatawan harus transit terlebih dahulu di Bangkok, Thailand.
“Meski demikian, kami sangat bangga. Hari ini menandai babak baru hubungan India-Indonesia. Yaitu telah dibuka rute penerbangan langsung Mumbai-Bali. Garuda akan menggunakan pesawat badan lebar Airbus A330. Saya berterima kasih kepada Garuda atas usaha besar mereka, dan kami berharap langkah ini meningkatkan pergerakkan serta dapat membawa lebih banyak orang India untuk mengenal Indonesia, lebih khusus Bali dan sebaliknya,” paparnya.
Momentum pembukaan direct flight membuat Menteri Pariwisata optimistis, tahun 2018 target kunjungan 700.000 wisatawan asal India bisa terealisasi.
“Untuk 2018, saya telah menetapkan target, setidaknya sebanyak 700.000 kunjungan wisatawan India. Ini adalah target besar. Sebab, tahun 2017 kita menerima sekitar 485.000 pengunjung India. Namun kami sangat optimis tahun ini mencapai target,” katanya.
Rasa optimis Menteri Pariwisata tidak berlebihan. Karena, pasar India mencapai pertumbuhan 30% dibandingkan dengan 2016, tertinggi kedua setelah China. Dan pada tahun 2018, divalidasi bahwa India telah melampaui pengunjung Korea dan Jepang ke Indonesia, dengan total 87.000 pengunjung India dibandingkan dengan 74.000 untuk Jepang dan 63.000 untuk Korea.
“Kegiatan Networking Lunch, serta Upacara Inaugural yang kami hadiri, adalah bukti komitmen kami untuk mendukung maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Kami juga akan bergabung bersama dalam kerja sama dengan Garuda Indonesia untuk melakukan perjalanan sosialisasi atau famtrips ke Bali, Solo dan Yogyakarta untuk beberapa media India,” tuturnya.
Dijelaskan oleh Menpar, bahwa famtrip akan istimewa karena tidak hanya akan memperkenalkan Bali saja. “Kami juga akan membawa mereka untuk mengetahui lebih baik tujuan lain di luar Bali. Tujuan yang saya percaya juga akan menjadi tujuan populer Indonesia di masa depan untuk orang India,” katanya.
Dalam budaya India, Garuda melambangkan kekuatan dan kesetiaan. Hal ini sesuai dengan Indonesia dan India yang memiliki hubungan erat, bahkan sebelum pembentukan kedua negara Republik. Kebanggaan membawa nama Garuda sebagai maskapai penerbangan nasional, semakin memberi kepercayaan atas peresmian ini tidak hanya akan mengembangkan sektor perjalanan dan pariwisata tetapi juga meningkatkan kerjasama yang lebih luas antara kedua negara serta membawa orang India dan Indonesia dalam pemahaman yang lebih dekat satu sama lain.