
Cibubur, 24 November 2025 – Program Masjid BSI Empowerment yang digagas BSI Maslahat menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan umat. Program ini hadir untuk mendukung pelaku UMKM, salah satunya adalah Bu Daniroh yang sudah mandiri dan berdaya di tengah tantangan ekonomi. Masjid bukan sekadar tempat sujud. Ia adalah jantung peradaban. Di sanalah tauhid ditanamkan, ilmu dibagikan, ekonomi digerakkan, dan solidaritas sosial dibangun. Sejarah mencatat, Rasulullah SAW menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan. Dari masjid, lahir masyarakat Madinah yang maju dari semua sisi. Kini, semangat itu kembali dihidupkan melalui program Masjid BSI Empowerment.
BSI Maslahat hadir menjawab tantangan zaman. Masjid harus kembali menjadi ruang hidup yang menghidupi, bukan sekadar bangunan sunyi di tengah hiruk-pikuk kota. Program ini mengusung misi membangun kemandirian umat salah satunya melalui dukungan kepada UMKM.
Tidak hanya memberikan modal usaha, BSI Maslahat melalui program Masjid BSI Empowerment juga menghadirkan pelatihan, pendampingan, dan penguatan kapasitas. Hingga kini, program Masjid BSI Empowerment telah memberi manfaat kepada 409 mustahik di 9 masjid yang tersebar di 9 provinsi.
Dari Dapur Sederhana yang Melahirkan Harapan
Bu Daniroh, 34 tahun, adalah satu dari puluhan penerima manfaat program Masjid BSI Empowerment Al-Ittihad. Sebelum bergabung, ia menjalani hari-hari sebagai ibu rumah tangga dengan keterbatasan ekonomi. Suaminya bekerja sebagai marbot masjid, pengabdi yang setia menjaga rumah Allah. Mereka memiliki seorang anak yang duduk di kelas 5 SD, yang menjadi sumber semangat di tengah keterbatasan.
Bu Daniroh tidak ingin tinggal diam. Ia ingin membantu suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Awalnya, Daniroh mencoba berjualan bakso menggunakan peralatan seadanya. Mangkuk, panci, dan kompor sederhana diberikan oleh salah satu pengurus Masjid yang peduli padanya.
Usaha bakso berjalan tapi sering kali hasilnya tidak menutup biaya harian. Hingga suatu hari, kehadiran program Masjid BSI Empowerment membawa perubahan. Bantuan modal usaha yang diberikan membuka jalan baru bagi Bu Daniroh untuk memulai usaha seblak, sebuah langkah kecil yang mengubah hidupnya. “Alhamdulillah, saya mendapat modal usaha. Saya memutuskan untuk mengganti produk dari bakso menjadi seblak yang waktu itu sedang tren di masyarakat” ujarnya dengan mata berbinar.
Setiap pagi, Bu Daniroh memulai harinya dengan menyiapkan bahan-bahan segar untuk usaha seblak yang ia jalankan. Ia meracik bumbu, mempersiapkan kerupuk dan memastikan semua siap sebelum sore tiba. Saat matahari mulai condong ke barat, ia berjualan di sisi pelataran masjid yang disediakan.
Dari usaha kecil ini, omzet terbesar yang pernah ia raih mencapai Rp300 ribu dalam satu hari. Uang tunai dari konsumen ia gunakan sebagai modal berputar untuk membeli bahan baku, sementara pembayaran melalui QRIS ia jadikan tabungan masa depan. Berkat ketekunan dan pengelolaan yang bijak, dalam satu tahun Bu Daniroh berhasil mengumpulkan tabungan hingga Rp15 juta, sebuah pencapaian yang dulu tak pernah ia bayangkan.
“Dalam setahun, saya bisa menabung Rp15 juta. Semua berkat bantuan program Masjid BSI Empowerment yang telah menerima saya menjadi penerima manfaat. Insya Allah, uangnya nanti buat sekolah anak sama buat Umroh.” tuturnya haru.
Menggerakkan Ekonomi Umat, Menghidupkan Masjid
Program ini bukan sekadar memberi modal. Ia menanamkan nilai kemandirian. Masjid kembali menjadi pusat kehidupan, menggerakkan ekonomi umat melalui UMKM. BSI Maslahat percaya bahwa pemberdayaan berbasis masjid adalah salah satu solusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini sejalan dengan SDGs No.1 tanpa kemiskinan, No.8 pekerjaan layak dan No.10 berkurangnya kesenjangan.
Dalam pelaksanaanya, program ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek ekonomi, tetapi juga mememperhatikan dimensi sosial dan psikologis penerima manfaat. Melalui pendekatan holistik, Masjid BSI Empowerment berupaya menciptakan keseimbangan antara pemberdayaan ekonomi dan ketahanan keluarga, dengan harapan melahirkan keluarga yang mandiri, produktif dan sejahtera. Masjid kembali menjadi pusat kehidupan umat, bukan sekedar tempat ibadah, tetapi poros pemberdayaan sosial dan ekonomi yang menebar keberkahan bagi seluruh lapisan masyarakat.





