Wiby Aqila Ramadhan, Yogi Agnia Dwi Sapitro, dan Tri Gariawan sukses mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada di kancah nasional. Ketiganya yang tergabung dalam Tim Monday Morning Lover sukses meraih pernghargaan sebagai juara pertama dalam kompetisi Sampoerna Finance Day. Tim dari Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM tersebut setidaknya berhasil mengalahkan 322 kontestan dari berbagai universitas dan para praktisi dalam ajang yang diselenggarakan pada 26 April hingga 8 Mei 2018 itu.
Salah anggota Tim Monday Morning Lover, Wiby, menjelaskan di tahap awal para kontestan Sampoerna Finance Day diminta mencari solusi atas kasus manual input invoice. Ide-ide selanjutnya terpilihlah 6 peserta untuk masuk di babak final. Wiby dan kedua rekannya mengusung solusi dengan menciptakan sebuah aplikasi yang mampu mengubah hasil scan invoice menjadi teks. Inovasi itu kemudian yang membawa Tim Monday Morning Lover melaju menjadi juara hingga mempresentasikan hasil karya mereka di depan direksi PT. HM Sampoerna Tbk.
Aplikasi yang diciptakan Wiby dan teman-temannya itu dinamai U-CIS (United Centralized Invoicing System). Wiby menjelaskan aplikasi ini dapat menjawab lamanya proses pendataan invoice. Pada dasarnya, U-CIS menggunakan sistem OCR (Optical Character Recognition). Ia menjelaskan cara kerja U-CIS tergolong sederhana karena segala macam invoice dari mulai surat, nota, dan sebagainya dipindai secara manual melalui alat scanuntuk selanjutnya akan diubah ke dalam bentuk teks oleh U-CIS. Hasil dari pengubahan scan ke dalam format teks hingga saat ini memiliki tingkat keakuratan hingga 90% dengan tingkat eror sekitar 10%.
“Setelah diubah ke dalam bentuk teks, pekerja hanya tinggal memvalidasi hasil teks dari aplikasi dengan file aslinya sehingga pekerjaan akan lebih ringkas,” terang Wiby, Jumat (11/5).
Menurut Wiby aplikasi U-CIS dapat membantu kerja-kerja pendataan invoice di berbagai perusahaan. Ia mencontohkan jika ada suatu perusahaan dengan rata-rata invoice per hari 1.400 maka setidaknya dibutuhkan 7 karyawan dengan durasi kerja 11 jam untuk mendata invoice tersebut ke format teks digital. Kerja tersebut tergolong lama dan menguras tenaga. Sementara itu, dengan U-CIS ini hanya dibutuhkan dua karyawan dengan durasi kerja 5 jam untuk mendata sekitar 1.400 per hari.
“Aplikasi ini menghemat waktu dan tenaga, semoga kedepannya U-CIS dapat bermanfaat bagi perusahaan,” urainya.