Siap Dipasarkan Global Bersama Ecolab

Jakarta, 7 Desember 2025 – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menegaskan perannya sebagai inovator terdepan industri panas bumi Indonesia. Bersama Ecolab, PGE resmi meluncurkan Flow2Max®, teknologi pengukuran dua fasa pertama di dunia yang kini diintegrasikan dengan 3D TRASAR™ Technology untuk memperkuat monitoring dan otomasi operasi panas bumi. Peluncuran yang digelar di Jakarta pada Selasa (2/12) ini menandai dimulainya komersialisasi Flow2Max® untuk pasar internasional, menjadikannya inovasi karya anak bangsa yang siap bersaing di industri energi global.
Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani menyatakan bahwa inovasi ini membawa PGE memasuki fase baru sebagai inovator teknologi panas bumi.
“Kolaborasi dengan Ecolab menegaskan bahwa PGE tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga memperkuat rantai nilai panas bumi melalui inovasi. Teknologi ini menjadi langkah penting menuju Indonesia sebagai centre of excellence panas bumi dunia sekaligus membuka peluang ekspansi global bagi inovasi nasional. Peluncuran awal akan dimulai di Asia Tenggara melalui proyek percontohan di Indonesia dan diperluas ke Filipina. Teknologi ini juga dirancang untuk diproduksi massal dan diekspor, sejalan dengan visi PGE menjadi world class green energy company.”
Peluncuran teknologi ini turut mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Direktur Panas Bumi pada Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo menekankan bahwa inovasi seperti Flow2Max®–3D TRASAR™ merupakan elemen penting untuk mendukung lompatan besar Indonesia di sektor panas bumi.
“Inovasi yang dilakukan PGE dan Ecolab ini sangat dibutuhkan untuk menarik investasi, meningkatkan TKDN, serta memastikan teknologi panas bumi terus berkembang. Pemerintah sepenuhnya mendukung upaya kolaboratif PGE dan Ecolab untuk memperkuat industri panas bumi Indonesia ke depan,” ujar Gigih.
Flow2Max®: Terobosan Dunia dari Indonesia
Flow2Max® merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Mohamad Husni Mubarok, perwira PGE yang kini menjabat sebagai Manager Production & Operation Excellence. Teknologi ini memungkinkan pengukuran mass flow rate dan enthalpy fluida dua fasa secara real-time tanpa perlu menghentikan produksi sumur, sebuah terobosan yang belum pernah diwujudkan industri panas bumi dunia selama puluhan tahun.
Perjalanan Husni dalam menciptakan teknologi Flow2Max® dimulai pada tahun 2008, ketika Husni baru bergabung dengan PGE di Area Sibayak, Sumatra Utara. Ia tertantang untuk menciptakan alat yang dapat mengukur mass flow rate dan enthalpy panas bumi secara real-time.
“Selama ini belum ada teknologi yang mampu mengukur mass flow dan enthalpy secara real-time. Hari ini, kami membuktikan bahwa solusi yang dulu dianggap mustahil akhirnya dapat diwujudkan melalui Flow2Max®,” ujar Husni.
Flow2Max® memungkinkan investigasi anomali sumur secara cepat dan akurat tanpa menghentikan operasi. Keunggulan inilah yang membuat Flow2Max® kini mengantongi paten di enam negara: Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Islandia, Amerika Serikat, dan Turkiye, menandai kesiapannya menjadi produk teknologi panas bumi yang dapat dipasarkan secara internasional.
Kehadiran Flow2Max® menandai lahirnya teknologi kelas dunia dari Indonesia untuk dunia. Bersama Ecolab, PGE menegaskan komitmen untuk mendorong industri panas bumi menuju operasi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing global.



Direktur Panas Bumi pada Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo, Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani, dan Manager Production & Operation Excellence PT Pertamina Geothermal Energy Tbk sekaligus penemu Flow2Max® Mohamad Husni Mubarok dalam acara Peluncuran Teknologi 3D TRASAR™ dengan Flow2Max® di Jakarta, Selasa (2/12). Flow2Max® merupakan terobosan pertama di dunia yang memungkinkan pengukuran mass flow rate dan enthalpy fluida dua fasa secara real-time tanpa perlu menghentikan produksi sumur, menegaskan komitmen PGE untuk mendorong industri panas bumi menuju operasi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing global.






