Pesta Adat dan Budaya Lom Plai: Sebuah Pengalaman Budaya yang Tak Terlupakan

Infografis: Instagram @disparkutim

Kalimantan Timur – Di tengah keindahan Kalimantan Timur, terdapat sebuah perayaan yang menggugah jiwa, mengundang kita semua untuk merenung dan menghargai kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Pesta Adat dan Budaya Lom Plai, sebuah festival budaya yang diadakan di Desa Nehas Liah Bing, Kabupaten Kutai Timur, merupakan manifestasi dari rasa syukur warga Dayak Wehea atas berkah panen padi yang melimpah. Dari tanggal 15 Maret hingga 24 April 2024, pengunjung akan dibawa ke dalam dunia adat yang penuh warna, tradisi, dan makna mendalam.

Awal yang Sakral

Perayaan dimulai pada tanggal 15 Maret 2024 dengan Ngesea Egung, sebuah ritual di mana gong dibunyikan oleh keturunan raja sebagai tanda dimulainya festival. Ini adalah momen yang memperkuat ikatan komunal dan membangkitkan semangat untuk seluruh rangkaian acara yang akan datang.

Persiapan Spiritual

Keesokan harinya, 16 Maret, warga berkumpul untuk menuju ke hulu sungai, menciptakan pondok darurat atau Jengea. Momen ini, dikecualikan bagi yang berduka atau memiliki halangan lain, merupakan persiapan spiritual yang mendalam untuk memastikan kesuksesan festival dan panen yang akan datang.

Hari-hari Penghormatan

Dari tanggal 17 hingga 18 Maret, ritual Nak Pesyai Duq Min dan Nak Pesyai Wet Min berlangsung. Melalui kegiatan ini, warga menyambung dan merangkai rotan kotok, menggantungkan berbagai hasil bumi sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewi padi. Ritual ini simbolisasi dari harapan dan doa untuk panen yang berlimpah.

Doa untuk Kemakmuran

Pada tanggal 22 Maret, perempuan keturunan raja berkumpul dalam sebuah lingkaran kecil dalam ritual Ngelwung Pan, berdoa untuk kesuburan tanah, kemakmuran yang akan datang dan tidak boleh ada yang mengganggu. Ini adalah saat penuh harapan, di mana setiap doa diucapkan untuk kesejahteraan komunitas.

Puncak Tradisi

Highlight dari festival ini terjadi pada 23 Maret dengan Naq Unding, dimana setiap rumah melakukan ritual khusus untuk memberi semangat kepada dewa dan dewi padi. Diikuti oleh Ndie M’nan pada tanggal 28 Maret, sebuah ritual untuk mengusir sial dan membuang pantangan, memastikan bahwa tidak ada yang menghalangi keberkahan yang akan datang.

Pengalaman Tak Terlupakan

Pesta Adat dan Budaya Lom Plai tidak hanya tentang perayaan panen atau serangkaian ritus adat. Ini adalah kesempatan emas untuk menyelami kedalaman budaya Dayak Wehea, mengalami kekayaan tradisi yang telah dilestarikan turun-temurun, dan menjadi bagian dari sebuah komunitas yang hidup dalam harmoni dengan alam.