Jakarta: Kemlu terus menerus mendukung tercapainya Visi ASEAN Community 2025 melalui antara lain program yang dapat membantu tercapainya a people-oriented ASEAN Community dengan kualitas hidup yang lebih tinggi.
Salah satu program yang ditawarkan adalah the 9th Capacity Building on the Development of ASEAN Community yang akan berlangsung di Jakarta dan Sumatera Utara pada 6 – 15 November 2017.
Para peserta akan berkesempatan untuk belajar dari diplomat, akademisi dan praktisi yang akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana dunia digital seperti sosial media merupakan alat yang penting untuk membantu kerja diplomasi di era real-time informasi seperti sekarang ini.
Pemilihan tema Diplomasi Digital semata-mata dengan pertimbangan bahwa dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi selayaknya dapat dimanfaatkan guna dapat mendukung Komunitas ASEAN yang lebih dinamis dan kuat.
Selain itu disadari pula pentingnya pengembangan kapasitas dan kualitas diplomat muda mengingat peran generasi muda ASEAN sebagai ujung tombak diplomasi ASEAN di fora Internasional. Peningkatan peran ASEAN perlu dimulai dari para diplomat muda yang berkualitas dan memiliki kapasitas yang mumpuni.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri Spica Tutuhatunewa (Senin, 6/11) saat membuka kegiatan the 9th Capacity Building on the Development of ASEAN Community di Pusdiklat.
Kegiatan ini merupakan program tahunan Pusdiklat Kemlu yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dan kali ini diselenggarakan dengan tema “the Importance of Digital Diplomacy for ASEAN’s Integration“.
Peserta kegiatan ini adalah 13 diplomat muda dari Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, Timor Leste dan Indonesia. Acara pembukaan dihadiri pula oleh wakil dari Kedutaan Besar Laos dan Timor Leste serta Ditjen KS ASEAN.