Managing Director IMF Menyambangi UGM

Managing Director International Monetary Fund, Christine Lagarde, berkunjung ke UGM untuk menghadiri sesi publik bertajuk 2018 Youth Town Hall “The Future of Work” pada Kamis (1/3).

Dalam acara yang dihadiri ratusan mahasiswa ini, ia bersama pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, berbicara mengenai dunia kerja di masa depan yang akan banyak mengalami perubahan.

“Jika kita melihat daftar 20 besar perusahaan terbesar beberapa tahun yang lalu, ada banyak perusahaan energi, tapi sekarang mereka sudah hampir tidak ada. Pekerjaan yang ada saat ini pun belum tentu masih ada di beberapa tahun mendatang karena dunia berubah begitu cepat,” ujar Christine.

Perkembangan teknologi dan perubahan di berbagai bidang, ujarnya, menuntut perusahaan untuk beradaptasi dan berinovasi. Demikian halnya dengan tenaga kerja saat ini, yang dituntut untuk memiliki kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman serta kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang ada.

Baca juga  Syariah Hotel Solo Raih Recognition Of Excellent 2018 in Indonesia

Artificial intelligent telah mengubah dinamika pekerjaan, dan dia akan terus memunculkan perubahan. Karena itu kita harus terus beradaptasi. Bukan lagi sekadar bisa banyak bahasa, tapi juga bisa berinteraksi dengan komputer,” imbuhnya.

Ia menambahkan, tantangan ini perlu menjadi perhatian besar dari pemerintah, juga dunia akademik. Bonus demografi yang dialami Indonesia saat ini, ujarnya, bisa dilihat sebagai suatu keuntungan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, hal ini justru bisa berubah menjadi kutukan.

Untuk memaksimalkan potensi dari kondisi demografi tersebut bagi pembangunan ekonomi nasional, generasi muda perlu diperlengkapi dengan kapasitas yang memadai. Tanggung jawab untuk mewujudkan hal ini, ujarnya, salah satunya berada di tangan para dosen di perguruan tinggi.

Baca juga  Eka Kurniawan, Novelis Muda Indonesia, menerima Prince Claus Awards

“Tergantung dari para dosen di universitas, para rektor dan jajarannya, para komunitas akademik yang memiliki tekad untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki kapasitas untuk beradaptasi dan mengerti hal-hal yang tidak mereka ketahui sebelumnya,” kata Christine.

Ia berharap, melalui proses pendidikan di perguruan tinggi, dapat dihasilkan tenaga kerja, baik untuk mengisi lapangan kerja yang sudah tersedia ataupun membuka bisnis baru, yang dapat turut berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal serupa juga disampaikan oleh Achmad Zaky. Selama mengelola Bukalapak yang telah berdiri sejak 10 tahun yang lalu, ia mengaku harus terus membuat inovasi agar tetap bisa bersaing dan tidak tenggelam di balik kemunculan usaha-usaha serupa.

“Kita sebagai perusahaan harus beradaptasi dengan perubahan, karena apa yang cocok untuk hari ini bisa jadi sudah tidak relevan dalam tiga bulan lagi,” ucapnya.

Baca juga  Atasi Banjir Rob Pekalongan, Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan Tanggul 7,2 Km Selesai Akhir 2019

Karena itu, ia mendorong para mahasiswa untuk mulai mengembangkan ide-ide kreatif untuk terjun di lapangan kerja yang lebih variatif, tidak sekedar mencari pekerjaan-pekerjaan konvensional. Ia juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk menekuni bidang yang sesuai dengan minat dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Saya mendorong semua orang untuk melakukan hal yang punya dampak. Kalau punya ide, mari lakukan. Kalau kita lakukan sesuatu berdasarkan passion, kita tidak akan stres, justru merasa senang karena kita melakukannya dari hati,” pungkas Zaky.