Jakarta, 08 Mei 2018 – Pemerintah memprioritaskan akses pembiayaan industri padat karya berorientasi ekspor. Sektor industri ini dinilai menjadi penopang pertumbuhan ekonomi hingga membantu mengatasi defisit neraca ekspor-impor. “Kami mengimbau perbankan target kredit untuk industri-industri yang berorientasi ekspornya dapat tumbuh lebih tinggi,” ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityas wara, kemarin. Adapun Direktur Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dharmawan Junaidi, menyatakan terdapat 12 kantor regional Mandiri yang memiliki pro gram tematik sesuai dengan karakteristik industri unggulan di daerah tersebut. Menurut dia, secara nasional, porsi kredit perbankan untuk industri padat karya dalam beberapa tahun terakhir juga terus meningkat. “Untuk industri makanan-minuman tumbuh 18 persen dalam tujuh tahun terakhir. Industri tekstil tumbuh 13 persen,” kata Dharmawan. Tahun ini, kata dia, Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat sebesar Rp 24,5 triliun. “Sektor produksi yang jadi target kami ada pertanian, perikanan, industri pengolahan, juga jasa produksi.”
Industri Padat Karya Bakal Peroleh Intensif Khusus
Related posts
BSI Maslahat Raih Atsiri Research Center (ARC) Awards 2024 untuk Penguatan Industri Nilam Aceh
Ditjen Gatrik KESDM bersama Huawei Dorong Literasi Keamanan Teknologi Panel Surya
Dorong Ekonomi dan Pembangunan 2025, Optimalisasi PPN 12% Bisa Gairahkan Investor Domestik
Interaksi Brand dengan Pelanggan di Masa Depan Akan Berbasis Data dan Didukung AI