Seremonia.id – Risiko infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, yang biasa dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs) atau infeksi nosokomial, telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Dalam studi yang dilakukan oleh WHO, frekuensi infeksi nosokomial tertinggi dilaporkan dari rumah sakit-rumah sakit di wilayah Mediterania Timur (11,8%) diikuti oleh Asia Tenggara termasuk Indonesia sebesar 10%. Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, menyelenggarakan Thought Leadership Forum, berjudul “UV-C Air Disinfection: Mencegah dan Mengendalikan Risiko Infeksi yang Ditularkan Melalui Udara di Fasilitas Pelayanan Kesehatan”.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap HAIs dan menegaskan kembali mengenai penggunaan teknologi Ultraviolet-C sebagai salah satu metode desinfeksi yang efektif untuk menghadapinya. Diskusi menghadirkan dr. Cahyarini Dwiatmo, Sp.MK(K) mewakili Perkumpulan Pengendali Infeksi Indonesia (PERDALIN)/Indonesian Society of Infection (INASIC), spesialis paru dr. Jaka Pradipta, Sp.P, publik figur dan ibu dari tiga anak Meisya Siregar, dan Wibawa Jati Kusuma, Chief Commercial Operation Signify Indonesia.
Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan selalu menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan perawatan kesehatan agar sembuh atau menjadi lebih sehat. Namun, tanpa disadari, ada kemungkinan mereka yang tinggal (rawat inap), bekerja (staf, praktisi kesehatan), atau berkunjung (pasien rawat jalan dan keluarga/teman) di sana memiliki risiko untuk terpapar infeksi. Ada banyak komponen di lingkungan rumah sakit yang berpotensi langsung atas risiko terhadap HAIs, termasuk desain fasilitas bangsal perawatan dan ruang operasi, kualitas udara, pasokan air, makanan, dan penanganan limbah medis dan jasa cuci (laundry).
Infeksi-infeksi ini paling sering disebabkan oleh bakteri, virus, dan mikroorganisme yang diperoleh dari kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, atau ketika pasien dirawat di rumah sakit, yang terjadi dalam waktu 48 jam setelah terpapar. Upaya pencegahan dan pengendalian HAIs telah dilakukan sebagai bagian dari protokol kesehatan dan standar operasional prosedur di rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan yang beroperasi 24/7.
Forum Thought Leadership ini menekankan pentingnya kualitas udara yang bersirkulasi, terutama di ruang tertutup atau ruang yang tidak memiliki ventilasi udara yang memadai, seperti di gedung- gedung tinggi rumah sakit. Saat ini, banyak rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan dibangun mirip dengan gedung perkantoran bertingkat tinggi yang tertutup, serta mengandalkan sistem sirkulasi udara dan pendingin udara. Dibutuhkan ventilasi yang tepat agar udara dapat bersirkulasi dengan baik untuk mengurangi transmisi virus dan bakteri. Penggunaan teknologi UV-C air disinfection dapat berperan penting dalam meningkatkan kualitas udara di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Kualitas udara yang kita hirup setiap hari memainkan peranan penting dalam kesehatan kita. Banyak orang yang tidak menyangka bahwa udara dapat membawa virus, bakteri, dan mikroorganisme lainnya karena tidak terlihat oleh mata. Dengan kepemimpinan dan pengalaman Signify dalam teknologi UV-C, kami menghadirkan metode efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit melalui udara, seperti Covid-19, influenza, TBC, dan lainnya. Solusi UV-C Air Disinfection kami dilengkapi dengan perlindungan tambahan yang memungkinkan orang untuk melanjutkan aktivitas mereka saat perangkat bekerja,” kata Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia.
Sinar UV-C sudah terbukti sebagai metode desinfeksi yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit dengan mendesinfeksi udara, air, dan permukaan. Pada panjang gelombang 254 nanometer, sinar UV-C dapat memecah DNA atau RNA mikroorganisme termasuk virus dan bakteri, dan melumpuhkannya. Penelitian terbaru oleh Innovative Bioanalysis telah membuktikan efektivitas luminer Philips UV-C desinfeksi upper air yang dipasang di dinding. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa perangkat tersebut menonaktifkan 99,99% virus SARS- CoV-2 di udara ruangan dalam waktu 10 menit, sementara pada menit ke 20, virus berada di bawah tingkat yang dapat dideteksi.
Rangkaian seri UV-C Disinfection Upper Air Signify terdiri dari Philips UV-C Disinfection Upper Air untuk pemasangan di plafon, dan Philips UV-C Disinfection Upper Air yang dipasang di dinding. Luminer dipasang pada ketinggian minimal 2,3 meter, dikombinasikan dengan pelindung dan optik, memastikan orang dapat terus bekerja di bagian bawah ruangan sementara perangkat mendesinfeksi udara di sana.
Selain itu, Philips UV-C Disinfection Air Unit dirancang untuk desinfeksi udara dengan desain portabel di lantai yang dapat mendesinfeksi hingga 90% mikroorganisme dalam ruangan seluas 80m3 hanya dalam 2 jam dan memiliki cakupan sirkulasi 28m3. Di bagian dalam, lampu UV-C secara efektif menonaktifkan virus, bakteri, dan mikroorganisme, yang dilengkapi dengan material pelindung untuk mengunci sinar UV-C di dalam perangkat.
Dengan desain yang modern, kuat, dan minimalis menghasilkan sinar UV-C yang terkontrol dengan baik karena terbuat dari bahan plastik anti-UV. Perangkat beroda ini memiliki tinggi 79 cm dan diameter 36 cm, sehingga mudah untuk dipindahkan ke suatu tempat, digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti di fasilitas pelayanan kesehatan, kantor, toko ritel, sekolah, hingga kamar hotel, juga digunakan saat orang berada di sekitarnya sehingga operasi bisnis dapat berlanjut tanpa terganggu.