Dukung Efisiensi, Rentokil Hadirkan Pengendali Hama Hemat Listrik

Jakarta – Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan meningkatnya persaingan industry menuntut perusahaan yang mampu menunjukan daya saing yang tinggi,baik dalam mengedepankan inovasi produk, menciptakan terobosan strategi pemasaran, sampai dengan  melakukan efisiensi biaya operasional. Semua hal tersebut seharusnya dilakukan dengan tidak mengurangi hal yang mendukung standar proses produksi.

Tantangan inilah yang kemudian mampu di jawab  oleh perusahaan hama berstandar internasional Rentokil Indonesia. Sejalan dengan misi perusahaan dalam mengembangkan unit inovasi. Rentokil Indonesia meluncurkan LUMNIA yang merupakan unit pengendalian hama yang dapat mendukung efisiensi energi listrik, namun tidak menurunkan kualitas dari program pengendalian hama itu sendiri. Selain modelnya yang futuristik, fitur lain yang disematkan dalam unit ini adalah keberadaan mode energi yang dapat disesuaikan dengan lingkungan untuk mengontrol jumlah pemakaian sinar lampu di siang ataupun malam hari.

Baca juga  Siemens Pamerkan Solusi untuk Digitalisasi Sektor Energi

Kelebihan LUMNIA yang dikhususkan untuk penangkap lalat ini terletak pada lampu LED yang digunakan, dimana penggunaan lampu tersebut dapat menghemat konsumsi energi listrik sampai dengan 60% dibandingkan unit pengendalian serangga terbang yang saat ini masih menggunakan lampu biasa. “Bayangkan jika pabrik anda yang besar menggunakan banyak unit fly cather, di nyalakan terus tiap hari karena kebutuhan, berapa biaya listrik yang harus dibayar? Jika diganti oleh LUMNIA, maka perusahaan tentunya akan dapat melakukan cost saving dalam hal tagihan listrik” demikian dijelaskan oleh Managing Director Rentokil Initial Indonesia, Heri Susanto pada saat Workshop Rentokil Indonesia bersamaan dengan launching LUMNIA di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan.

Baca juga  Menpora Dampingi Presiden Jokowi Buka Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Dalam acara tersebut juga turut hadir Chef Marinka sebagai pembicara mengenai kebersihan dapur yang menurutnya berperan sangat penting dalam suatu industri makanan. Dalam sesinya Marinka berujar “proses pembuatan makanan biasanya kita hanya memperhatikan faktor higienis bahan baku saja, namun faktor pendukung seperti alat pengusir lalat misalnya jarang kita perhatikan, padahal itu sangat penting dalam proses produksi suatu makanan yang baik”.