BNI Kucurkan Rp 300 Miliar Bangun Pabrik Gula Rejoso

Jakarta, 20 November 2017 – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucurkan kredit senilai Rp 300 miliar untuk membiayai pembangunan Pabrik Gula yang akan dikelola oleh PT Rejoso Manis Indo di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Blitar, Jawa Timur. Kredit BNI ini merupakan bagian dari kredit sindikasi yang telah menghimpun pembiayaan dari beberapa lembaga keuangan termasuk BNI dengan total sebesar Rp 1,432 triliun (ekuivalen USD 110 juta).

Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi Pembangunan Pabrik Gula Rejoso dilaksanakan di Jakarta, Senin (20 November 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Pemimpin Unit Sindikasi BNI Betty N Alwi, Pemimpin Divisi Local Corporate & Multinational Company 2 BNI Chandra, dan Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo Hans Falita Hutama.

Dalam perjanjian kredit sindikasi ini BNI bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dan sebagai Agen Fasilitas. Jangka waktu kredit pada perjanjian kali ini adalah 60 bulan. “Pembiayaan BNI untuk pabrik gula ini merupakan salah satu bentuk dukungan BNI terhadap upaya ketahanan pangan,” ujar Corporate Secretary BNI Kiryanto.

Pabrik gula yang akan memproduksi gula kristal putih ini berkapasitas 15.000 Ton Cane / Day (TCD), dan dapat dikembangkan menjadi 20.000 TCD. Nilai project cost pembangunan pabrik ini adalah sebesar Rp 1,88 triliun, dimana porsi pembiayaan bank maksimum sebesar 75% dan selebihnya pembiayaan sendiri.

PT Rejoso Manis Indo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan tebu menjadi gula kristal putih (GKP). Pabrik Gula Rejoso ini akan dibangun di atas lahan seluas +/- 196.000 m2 yang terletak sekitar 28 kilometer ke arah Timur dari Blitar. Pembangunan pabrik gula ini direncanakan akan berlangsung selama 20 bulan dan diharapkan selesai pada Desember 2018, kemudian pada Juni atau Juli 2019 telah beroperasi secara komersial.

Bahan baku utama untuk industri pengolahan gula tebu adalah tebu yang seluruhnya akan dipasok dari lahan-lahan disekitar pabrik di Blitar, yaitu Malang, Kediri dan Tulung Agung. Untuk memfasilitasi kelancaran pengadaan pasokan tebu, PT Rejoso Manis Indo juga membangun kerja sama kemitraan yang saling menguntungkan dengan petani setempat.

 

Related posts

Leave a Reply