Tangerang Selatan, 28 Maret 2018 – Bakaro hadir meramaikan cita rasa kuliner tanah air dengan menu andalannya berupa daging sapi dan ayam. Cita rasa khas yang disajikan Bakaro adalah daging yang dibakar di mana rasa dan aroma yang tercipta benar – benar menggugah selera para penikmat kuliner di negeri ini. Yang membuat Bakaro berbeda dengan tempat makan yang lain adalah daging sapi dan ayamnya yang dibakar oleh sang koki secara manual menggunakan pelontar api atau disebut juga Flame Thrower.
Menurut Felix Surjadi pemilik resto Bakaro, saus Bakaro menjadi bumbu rahasia yang memberikan kelezatan pada setiap porsi yang disajikan. “Sapi atau ayam dibakar di atas teppanyaki, ditambah nasi hangat dan sambal, lalu diguyur saus kecap membikin aroma yang menggugah selera, meskipun hanya sekedar dibayangkan.” ujar Felix.
Felix mengungkapkan bahwa Bakaro sendiri menghadirkan rasa baru yang bisa dinikmati semua kalangan, dengan dua menu andalan yaitu menu ayam dan sapi bakar. “Andalan Bakaro adalah daging sapi bakar, dimasak dengan cita rasa lembut, manis, asin, dan gurih.” ungkap Felix. Untuk menambah rasa, Bakaro dilengkapi level pedas sampai dengan 5 tingkat yang khusus disajikan bagi para pecinta masakan pedas di Indonesia. Daging ayam bakar Bakaro juga menjadi pilihan yang tidak kalah enak bagi yang tidak terlalu suka daging sapi. Kenikmatan daging ayam pedas dengan dibakar gaya “Flame Thrower” Bakaro akan membangkitkan selera makan para penikmat kuliner di tanah air.
Felix menambahkan kata Bakaro terdiri “Bakar” dan “O”, kata bakar menjelaskan menu andalan Bakaro yang penyajiannya adalah dibakar. Sedangkan “O” adalah melambangkan semua kalangan, artinya masakan Bakaro disajikan dengan dibakar dan ditujukan bagi semua orang.
Yang menjadi pembeda antara Bakaro dengan resto cepat saji yang lain adalah cara memasaknya. Menu bakaro mengalami 2 tahapan dalam proses memasak, pertama ayam dan sapi dibumbui dan diolah terlebih dahulu sampai matang, baru setelah itu masuk ke tahap dua di mana menu ayam dan sapi dibakar dari atas menggunakan pelontar api atau Flame Thrower. “Ini yang membikin beda, atraksi dari koki yang menggunakan Flame Thrower dan rasa yang dihasilkan membuat banyak pelanggan selalu kembali.” ujar Felix. Felix juga menjelaskan bahwa semenjak Bakaro dibuka dari tanggal 12 Maret 2018, penjualan Bakaro selalu sold out. “Senang rasanya inovasi dan cita rasa kuliner Bakaro cepat diterima masyarakat.” jelas Felix lagi.
Disinggung soal menu yang cuma dua, menurut Felix hal ini dilakukan untuk mempercepat penyajian makanan ke customer, karena kita ingin konsep cepat saji juga bisa diakomodir oleh Bakaro. Untuk outlet pertama Bakaro dibuka di depan Kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattulah di Ciputat. “Kami melihat aktivitas yang tinggi di sekitar kampus UIN Ciputat, di mana banyak mahasiswa dan masyarakat sekitar belajar dan bekerja di area tersebut, oleh karena itu dibutuhkan makanan cepat saji yang enak agar orang bisa memanfaatkan waktunya dengan sangat baik dan tetap dapat menikmati makanan yang enak, dan di sanalah kami melihat celah, kami menyajikan masakan dengan cepat dan cita rasa yang mantap.” kata Felix.
Menurut beberapa pelanggan Bakaro, sapi bakar dan ayamnya enak, empuk, dan berasa wangi bawang bombay dan aroma wijennya. “Sambal bawangnya membikin nasi sapi bakarnya makin nikmat. Bagi yang tidak kuat pedas, maka level pedas bisa dihilangkan, sedangkan yang suka pedas bisa pilih sampai level lima,” ujar Melia Budiman saat ditemui di lokasi resto Bakaro di depan UIN Ciputat. Hal senada juga diungkapkan oleh Heni Fitriani, “Dagingnya dimasak di atas Teppanyaki, dan selanjutnya dibakar seperti Yakiniku, menurut saya sih itu yang bikin unik, dan dibakarnya di depan pelanggan loh, jadi kita bisa lihat atraksinya sambil makan makanannya.” ujar Heni.
Untuk ke depannya Bakaro akan membuka pola kemitraaan lewat franchise dan membuka cabang secara internal. “Kami ingin agar Bakaro menjadi salah satu pilihan terbaik makanan cepat saji di Indonesia,” kata Felix semangat.