Akseleran P2P Lending Sukses Menyalurkan Pinjaman Usaha Lebih Dari Rp. 50 Milyar Dalam 8 Bulan

Jakarta, 25 Mei 2018 – Pertumbuhan industri Financial Technology (Fintech) Lending terbilang sangat pesat di Indonesia, terlihat dari pertumbuhan lebih dari 800% di tahun 2017 lalu.  Tahun 2018 ini pun Fintech Lending diramalkan akan tumbuh pesat dan salah satu perusahaan Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending yang pesat pertumbuhannya adalah Akseleran. Sejak diluncurkan pada bulan Oktober 2017 lalu sampai dengan akhir Mei 2018, Akseleran telah berhasil menyalurkan lebih dari Rp. 50 Milyar ke UKM-UKM di Indonesia. Performa yang bagus ini didukung dengan keamanannya yang terlihat dari tingkat kredit macet atau non-performing loan (NPL) sebesar 0. Pencapaian ini masih sesuai dengan rencana Akseleran untuk menyalurkan total Rp. 200 Milyar dana pinjaman usaha di akhir tahun 2018.

“Tersalurkannya Rp. 50 Milyar dana pinjaman usaha ke UKM-UKM Indonesia hanya dalam waktu delapan bulan menunjukkan bahwa memang kebutuhan untuk pinjaman usaha yang lebih fleksibel itu nyata adanya” kata Ivan Tambunan, Chief Executive Officer (CEO) Akseleran.

“Dengan skema pinjaman usaha kami yang sangat fleksibel, kami yakin akan lebih banyak UKM yang bisa kami bantu ke depannya. Kami pun ingin lebih banyak masyarakat yang berinvestasi di P2P Lending, karena selain bisa mendapat imbal hasil rata-rata 18% per tahun, mereka pun dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia” tambah Ivan.

Platform P2P Lending Akseleran merupakan salah satu platform P2P Lending yang paling fleksibel bagi calon peminjam. Pelaku UKM dapat meminjam baik dengan maupun tanpa agunan. Agunan pun beragam, mulai dari invoice dan PO, peralatan, persediaan dagang, kendaraan, maupun tanah bangunan. Frekuensi pembayaran cicilan pokok pun tidak diharuskan per bulan, melainkan bisa 3 bulanan, 6 bulanan, 12 bulanan, maupun di akhir tenor. Biaya yang dikenakan kepada peminjam (origination fee) pun mengikuti tenor pinjaman sehingga sangat fleksibel untuk pelaku UKM.

“Lebih dari 70% nilai portfolio pinjaman kami menggunakan agunan berupa invoice atau PO atau SPK. Tentunya dengan fleksibilitas ini lebih banyak pelaku UKM yang bisa mendapat pinjaman usaha. Fleksibilitas inilah yang kami berikan untuk dapat mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia dan kami optimis bisa menyalurkan total Rp.200 Milyar di akhir tahun 2018 ini” lanjut Ivan.

Bagi investor atau pemberi pinjaman, Akseleran menawarkan imbal hasil menarik, dengan rata-ratanya 18% per tahun. Keamanan pun menjadi faktor unggulan dengan adanya agunan di lebih dari 98% nilai pinjaman yang ada. Investor pemula juga dapat memulai dengan nilai kecil yaitu Rp. 100,000 saja. Akseleran sudah resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga prosesnya sudah mengikuti regulasi yang berlaku. Sebagai tambahan, Akseleran merupakan perusahaan fintech lending kedua di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 27001 yang membantu menjaga keamanan data pengguna.

Dengan banyaknya perusahaan P2P Lending yang bermunculan di Indonesia, Ivan memberikan saran kepada calon pengguna untuk dapat memilih platform P2P Lending yang aman dan fleksibel. Saran pertama adalah memilih perusahaan yang sudah resmi terdaftar di dan diawasi oleh OJK. Lalu berikutnya sebaiknya memilih platform yang menawarkan fleksibilitas tinggi. Bagi calon peminjam fleksibilitas ini dapat terlihat dari fleksibilitas tenor, agunan, serta biaya atau origination fee. Investor juga sebaiknya memilih platform yang menawarkan nominal investasi awal yang rendah. Saran terakhir adalah untuk memilih platform yang menggunakan agunan, karena bagi peminjam akan dapat menekan bunga pinjaman, dan bagi investor akan mendapatkan keamanan lebih.

Related posts

Leave a Reply