Accenture dan Save the Children Kembangkan Kerjasama untuk Tingkatkan Ketrampilan 31,500 Pemuda di Indonesia agar Siap Kerja di Masa Depan

JAKARTA, 28 Mei 2018 – Accenture dan organisasi global kemanusiaan, Save the Children mengembangkan kerja sama untuk membekali 31,200 anak muda di Indonesia – setengahnya perempuan – dengan keterampilan khusus agar memudahkan mereka dalam mencari pekerjaan di masa depan. Kolaborasi ini akan lebih berdampak pada kelompok marjinal termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.

Untuk membantu Save the Children mencapai hal ini, Accenture membantu dalam hal peningkatkan penggunaan teknologi digital, seperti menggunakan pendekatan desain yang berpusat pada manusia untuk membangun platform berbasis web dan mobile yang menghubungkan lebih banyak kaum muda ke modul e-learning dan layanan job matching. Pengguna akan menerima kombinasi pelatihan ketenagakerjaan, kewirausahaan, digital dan kejuruan untuk karir masa depan dibidang industri ICT dan Business Process Outsourcing (BPO).

Di Indonesia, tingkat pengangguran anak muda berada pada kisaran 23 persen, dan kemungkinan dapat meningkat. Kerja sama ini juga akan membantu Save the Children untuk mempunyai akses pada anak-anak muda beresiko yang semakin sulit dijangkau, termasuk diantaranya perempuan dan penyandang disabilitas – kelompok yang sangat marjinal, 20 persen di antaranya hidup dalam kemiskinan dan menghadapi hambatan yang tinggi terhadap pendidikan dan pelatihan.

“Para anak muda yang kurang mampu sering kali dikucilkan dari peluang untuk mendapatkan keterampilan khusus yang penting dan mereka butuhkan untuk mencapai kemandirian ekonomi,” kata Jill Huntley, Global Head of Corporate Citizenship dari Accenture. “Namun harapan selalu ada – teknologi digital dapat membantu menjembatani kesenjangan dan menghubungkan lebih banyak individu ini dengan pelatihan dan pendidikan yang mereka butuhkan untuk masa depan yang lebih cerah.”

“Kerja sama ini akan membantu Save the Children untuk mencapai misi kami dalam memutus siklus kemiskinan untuk kelompok marjinal,” kata Carolyn Miles, President & CEO dari Save the Children. “Kerja sama kami dengan Accenture akan membantu mengidentifikasi dan memberdayakan lebih banyak para anak muda, menempa jalan menuju pekerjaan yang dapat menarik keluarga mereka dan komunitas mereka, keluar dari kemiskinan.”

Kerja sama Accenture dan Save the Children dimulai sejak tahun 2011 sebagai bagian dari inisiatif Skills to Succeed. Sampai saat ini, sudah lebih dari 70,000 anak muda baik laki-laki maupun perempuan di 11 negara sudah menerima pelatihan untuk membekali mereka dimasa depan; kemudian lebih dari 20,000 melaporkan bahwa mereka mendapatkan pekerjaan baru atau menjadi wirausaha. Di Indonesia, program Save the Children dilaksanakan melalui yayasan nasional, Yayasan Sayangi Tunas Cilik sebagai mitra pelaksana dalam memberikan program-program dan mengadvokasi hak anak.

Related posts

Leave a Reply