ABB berhasil memenangkan proyek senilai lebih dari $ 40 juta dari sebuah konsorsium yang terdiri dari Doosan Heavy Industries dan perusahaan konstruksi milik negara (BUMN) PT Hutama Karya, untuk meningkatkan dan memperluas pembangkit listrik Muara Tawar di Jawa Barat, Indonesia. Proyek inovatif ini akan menambah pasokan listrik sebesar 650 megawatt (MW) ke jaringan listrik nasional. Proyek ini dibukukan pada kuartal keempat 2017.
Untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik dan menyediakan listrik ramah lingkungan di wilayah Jakarta dan sekitarnya, PLN berencana mengalihkan generator berbahan bakar gas saat ini yang berkapasitas 1,150 MW menjadi pembangkit listrik tenaga gas dan uap berkapasitas 1,800 MW.
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) ini akan menggunakan turbin gas dan uap untuk menghasilkan pasokan listrik yang lebih besar dengan penggunaan bahan bakar yang sama dibandingkan pembangkit listrik tradisional. Uap panas hasil buangan dari turbin gas akan dialirkan ke turbin uap terdekat, yang akan menghasilkan tenaga listrik tambahan. Pembangkit listrik Muara Tawar ini dioperasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia dan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di Asia. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan listrik per tahun sebesar 8.5% pada periode 2015 dan 2025, menurut PLN. Untuk ini, pemerintah telah meluncurkan program penambahan 35,000 megawatts (MW) dari pembangkit listrik baru di 2015-2019.
Indonesia menargetkan 99.7% konsumen rumah tangga akan terhubung dengan listrik di 2025, yang akan membutuhkan peningkatan pasokan listrik dari pembangkit listrik sebanyak lebih dari 80 gigawatt (GW). Selain itu, Indonesia juga menargetkan pemanfaatkan energi terbarukan sebesar 23% dalam bauran energi di 2025. Peningkatan dan peralihan pembangkit listrik Muara Tawar menjadi pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) akan membantu pemerintah mencapai target ini secara signifikan.
“ABB sudah lama hadir di Indonesia dengan berbagai pencapaian yang terus berkembang dan kisah sukses yang sudah terbukti, dan kami bangga dapat turut berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur listrik di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan populasi penduduk yang terus berkembang”, ujar Claudio Facchin, Presiden divisi Power Grids di ABB. “Kami bangga menjadi bagian dari proyek inovatif ini yang turut mendukung visi kami untuk menciptakan jaringan listrik yang lebih kuat, lebih cerdas dan lebih ramah lingkungan.”
Sebagai bagian dari proyek turnkey, ABB akan bertanggung jawab dalam hal desain, proses engineering , instalasi serta pengujian komponen dan sistem pendukung pembangkit listrik. ABB juga akan memasok switchgear dengan insulasi udara sebesar 500 kilovolt (kV) untuk gardu induk. Produk utama yang akan dipasok juga meliputi pemutus sirkuit generator, switchgear tegangan menengah dan rendah, serta trafo dan peralatan proteksi.
ABB baru saja meresmikan sebuah pabrik switchgear tegangan tinggi di Tangerang, tidak jauh dari Jakarta. Pabrik ini merupakan bagian dari komitmen ABB untuk terus melakukan peningkatan infrastruktur di Indonesia, menyusul pembangunan pabrik produk tegangan menengah di lokasi yang sama pada 2015 lalu.
ABB (ABBN: SIX Swiss Ex) adalah pelopor dalam teknologi elektrifikasi, robotik, otomatisasi industry dan jaringan listrik, yang juga berperan melayani pelanggan di sektor utiliti, industri dan transportasi serta secara global. Berdedikasi untuk terus melanjutkan inovasi selama lebih dari 125 tahun, ABB kini mengukir masa depan digitalisasi industry dan mendorong Revolusi Industri IV dan Energi. ABB beroperasi di lebih dari 100 negara dengan sekitar 136,000 karyawan. www.abb.com