Seremonia.id – Permasalahan iklim kini semakin mengancam kelestarian bumi. Salah satu cara untuk menghadapi perubahan iklim adalah dengan memaksimalkan dan memperbaiki tata ruang kota yang berkelanjutan. Melalui Undang-Undang Penataan Ruang, Pemerintah Indonesia menetapkan proporsi pembangunan infrastruktur dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ideal di wilayah perkotaan, yaitu paling sedikit terdiri dari 30 persen RTH. Jika DKI Jakarta memiliki luas sekitar 662 km², maka sekitar 198 km² seyogyanya merupakan kawasan RTH. Faktanya, saat ini DKI Jakarta memiliki sekitar 33,3 km² RTH atau baru 5,1 persen dari total luas wilayah.
Menyikapi hal tersebut, Kebun Kumara hadir sebagai wirausaha sosial di Indonesia yang berfokus membangun kesadaran dan mendekatkan masyarakat kota dengan gaya hidup yang lebih selaras dengan alam. Untuk mencapai misi tersebut, wirausaha sosial yang berdiri sejak Juli 2016 ini fokus pada dua hal, yaitu memberikan edukasi untuk anak dan dewasa, serta menyediakan layanan edible landscaping sembari terus menjalankan kampanye berkelanjutan.
Co-Founder Kebun Kumara Siti Soraya Cassandra berkata, “Kebun Kumara ingin menjadi wadah untuk masyarakat kota belajar mengenai gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan selaras dengan alam agar mereka merasa berdaya dan memiliki peran dalam isu lingkungan. Aspirasi ini dapat diwujudkan dengan membangun kebiasaan sehari-hari, seperti merawat tanaman, mengkompos, atau berkebun. Untuk itu, kami menyelenggarakan aneka pelatihan dan kegiatan yang diperuntukkan bagi anak-anak, dewasa, komunitas, sekolah, dan perusahaan. Sejak tahun 2016, kami sudah memberikan pelatihan ke lebih dari 5.000 peserta.”
Dalam mengedukasi masyarakat tentang tata ruang kota yang ideal, Kebun Kumara menghadirkan berbagai workshop seputar kegiatan berkebun, pemilahan sampah melalui teknik composting dan ecobrick, serta Nature Playschool atau kelas edukasi anak berbasis outdoor dan nature play. Selain itu, Kebun Kumara menyediakan bibit, gardening kit, dan media tanam untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar berkebun di rumah.
Kebun Kumara juga menghadirkan edible landscaping, jasa pembuatan kebun mulai dari desain hingga konstruksi sebagai bentuk pelayanan Kebun Kumara bagi masyarakat yang ingin memiliki kebun pangan pribadi di rumah. Untuk menyuarakan misinya, Kebun Kumara secara konsisten menjalankan kampanye berkelanjutan dan berkolaborasi dengan berbagai wirausaha sosial lainnya, salah satunya dalam kampanye utamanya yang bertajuk No Pollution Resolution.
“Berbekal tekad untuk membantu mewujudkan ruang untuk alam dalam zona sehari-sehari, kami bersyukur mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Dalam empat tahun terakhir, kami telah berhasil menggarap 43 proyek lanskap kebun, dengan total luas area sebesar 24,515m2 yang terletak di kawasan perumahan atau area sekolah,” ucap Siti Soraya Cassandra.
Upaya Kebun Kumara yang ingin mendekatkan masyarakat kembali dengan alam dan gaya hidup lestari juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank DBS Indonesia sebagai bank yang mempertimbangkan lingkungan dan sosial dalam operasi bisnis sehari-hari. Kebun Kumara dan Bank DBS Indonesia kerap kali melakukan kolaborasi, salah satunya pada kampanye Kompos Kolektif yang membantu pengolahan sampah organik rumah tangga di daerah Jakarta agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Pada tahun 2019, Bank DBS Indonesia bersama dengan Kebun Kumara dan wirausaha sosial Lindungi Hutan juga pernah mengisi sesi berkebun pada acara DBS Mass Volunteering di Hutan Kota Patriot Bekasi.
Selain mendukung kampanye yang dilakukan oleh Kebun Kumara, Bank DBS Indonesia juga menyediakan berbagai program untuk mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia. “Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven bank), Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation berkomitmen untuk membantu perkembangan wirausaha sosial yang ingin menjawab permasalahan sosial di Indonesia, termasuk kelestarian lingkungan alam kita sebagaimana yang dilakukan Kebun Kumara. Dalam mewujudkan salah satu pilar sustainability Bank DBS Indonesia yaitu Creating Social Impact, kami memberikan dukungan kepada Kebun Kumara melalui berbagai program, dimulai dari sesi mentoring hingga kolaborasi nyata dalam kampanye Kompos Kolektif. Kami harap dukungan kami dapat berdampak positif dalam pertumbuhan Kebun Kumara,” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications, Bank DBS Indonesia Mona Monika.
Bank DBS Indonesia senantiasa mendukung wirausaha sosial guna memperkuat pertumbuhan ekonomi sekaligus menjawab berbagai tantangan dan isu sosial dan lingkungan di Indonesia. Melalui upaya tersebut, Bank DBS Indonesia berharap dapat menciptakan dunia yang lebih baik. Bank DBS Indonesia memberikan wirausaha sosial akses ke sumber daya yang beragam, mulai dari menyediakan pelatihan keterampilan dan pengembangan kapasitas hingga membuka kesempatan untuk membangun jaringan dan peluang bisnis melalui berbagai program dan kanal.