Tulang Bawang Barat, 27 Oktober 2025 – Tubaba Art Festival (TAF) akan kembali digelar pada akhir Oktober dengan tajuk Machine of Memory, menandai edisi kesembilan dari perhelatan seni tahunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.

Festival yang semula dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025 ini sempat mengalami penundaan sebelum akhirnya menetapkan tanggal baru, yakni 31 Oktober hingga 1 November 2025.
Tubaba Art Festival dikenal sebagai ruang pertemuan antara alam dan seni, tempat gagasan, imajinasi, serta ekspresi berpadu dalam berbagai bentuk karya. Setiap penyelenggaraan festival ini menghadirkan interpretasi baru terhadap tema besar yang menghubungkan seniman, warga, dan lingkungan setempat.
Tahun ini, Tubaba Art Festival (TAF) mengusung tema Machine of Memory, mengajak pengunjung menelusuri ingatan sebagai mesin yang menghubungkan masa lalu dan masa depan, serta pengalaman personal dan kolektif dalam membentuk identitas budaya. Melalui karya seni berbasis arsip, festival ini mengeksplorasi ingatan sebagai jaringan sosial yang dijaga oleh bahasa, ritual, dan simbol, sekaligus dipengaruhi kekuasaan melalui narasi resmi atau arsip negara. Di sisi lain, ingatan juga hidup di ruang warga melalui cerita lisan, pengetahuan lokal, dan praktik sehari-hari.
Edisi ke-9 TAF menjadi ruang reflektif untuk melihat seni sebagai jembatan antara memori pribadi dan kolektif, lokal dan universal, dalam sebuah sistem budaya yang terus bergerak.
Rangkaian kegiatan dimulai pada Jumat, 31 Oktober 2025, dengan pra-acara bertajuk Pesta Sastra Tubaba pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Acara tersebut menghadirkan musik puisi serta diskusi buku Rahasia Kesaktian Raja Tua karya Zen Hae dan Empedu Tanah bersama Inggit Putria Marga.
Sesi pembukaan resmi dimulai pukul 16.00 dengan pementasan Tari Nenemo, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Direktur Festival, Bupati Tubaba, serta perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, dijadwalkan pula penyerahan Piagam KEN kepada Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat dan sambutan dari Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia.
Acara pembukaan turut menampilkan pementasan Tari Kontemporer “Tubuh Tapis” serta berbagai kegiatan pendukung seperti kompetisi sketsa, musikalisasi puisi, dan Pasar Bejana. Sejumlah pameran juga digelar pada hari pertama, meliputi pameran seni rupa disabilitas SETARA, pameran karya Sekolah Seni Tubaba, serta pameran arsip Tubaba Cerdas.
Kegiatan berlanjut pada Sabtu, 1 November 2025, dengan program yang lebih luas dan melibatkan berbagai disiplin seni. Sejak pukul 10.00 pagi, pengunjung dapat mengikuti Workshop Keramik bersama Studio Tanoh Nughik serta Diskusi Publik Pemberdayaan Ruang Kreatif bersama Dharma Setyawan.
Di hari yang sama, panggung seni diisi oleh berbagai pementasan musik dan teater. Sekolah Seni Tubaba menampilkan musik dan teater musikal anak berjudul Bunian dan Kisah-kisah Sebelum Tidur, disusul pertunjukan musik oleh Orkes Gajah Duduk, Orkes Bada Isya, dan ditutup oleh penampilan Banda Neira pada malam hari.
Selama dua hari penyelenggaraan, area festival juga akan menghadirkan pameran terbuka, termasuk karya-karya dari komunitas disabilitas, pelajar seni, serta arsip kebudayaan daerah Tubaba.
Informasi lebih lanjut mengenai Tubaba Art Festival dapat diperoleh melalui akun resmi Instagram @tubabaartfestival dan @sekolahsenitubaba.





