Lombok – Perang Topat di Lombok, yang akan berlangsung dari 20-30 November 2023 di Taman Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, adalah peristiwa budaya yang tak hanya menarik tetapi juga sarat dengan simbolisme perdamaian dan toleransi. Acara ini bukanlah perang dalam arti tradisional, melainkan perang tradisi yang dirancang untuk menjaga toleransi antarumat beragama.
Perang ini melibatkan partisipasi aktif dari umat Islam dan Hindu, serta suku Sasak dan Bali, yang bersatu menjadi satu dalam simbol perdamaian yang mengesankan. Ini bukan hanya tentang pelemparan topat (ketupat) antarsesama peserta, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan budaya dapat menyatu tanpa gesekan atau konfrontasi. Perang Topat adalah perwujudan nyata dari kerukunan antarumat beragama yang telah ada di Lombok.
Bagi Sobat Wisata yang berencana untuk menyaksikan atau berpartisipasi dalam acara ini, kehadiran Anda sangat diharapkan. Ini adalah kesempatan unik untuk menyaksikan dan menjadi bagian dari perayaan yang sangat berarti ini.
Selain tradisi Perang Topat, beragam acara lainnya juga akan berlangsung di lokasi yang sama. Tradisi-tradisi ini termasuk Pembuatan Kebon Odeq, Hual Islami, Mendak Betare, Ngeliningan Kaoq, dan Upacara Buka Botol Momot. Setiap tradisi ini menawarkan pengalaman budaya yang kaya dan memberikan wawasan yang mendalam tentang keberagaman budaya dan spiritual di Lombok.
Acara ini diharapkan menjadi titik pertemuan bagi para wisatawan dan penduduk lokal untuk merayakan keberagaman dan kerukunan. Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk memperluas wawasan Anda tentang budaya dan tradisi Lombok yang kaya, sambil menyaksikan bagaimana keharmonisan dan perdamaian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari perayaan yang unik dan berharga ini. Sampai jumpa di Perang Topat!
