[Surakarta, Indonesia, 23 Desember 2023] Pengembangan konsep Gigacity di Surakarta telah menjadi titik tolak yang mengilhami dan menggarisbawahi peran penting infrastruktur digital dalam mendorong kemajuan berbagai sektor kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, birokrasi, hingga perekonomian. Diharapkan, penerapan Gigacity di Kota Surakarta mampu menjadi pemicu kelahiran kota-kota cerdas serupa di seluruh Indonesia.
Belum lama ini, para pemangku kepentingan dalam ekosistem digital menggelar acara penting bertajuk “Percepatan Gigacity sebagai Fondasi Pembentukan Kota Cerdas dalam Visi Indonesia 2030 dan 2045”. Forum ini diharapkan mampu menjadi wadah lintas sektor yang menghasilkan gagasan-gagasan mendasar guna mempercepat kesuksesan transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.
Partisipan acara tersebut meliputi Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Arief Tri Hardiyanto, Deputi IV Kementerian Koordinator Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Surakarta Gatot Sutanto, Kim Jin (Vice President of Optical Business Product Line Huawei), Samuel Pasaribu (VP Area Account Management Telkomsel), Sarwoto Atmosutarno (Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia – MASTEL), APJII dan APJATEL, serta perwakilan dari vendor teknologi, operator, dan akademisi.
Arief Tri Hardiyanto dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menekankan bahwa Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 (VID2045) sebagai pandangan jangka panjang untuk Indonesia menuju seratus tahun kemerdekaan. Salah satu agenda penting dalam VID2045 adalah pengembangan kota cerdas yang didukung oleh internet berkecepatan tinggi, dan inisiatif di Solo Technopark oleh MASTEL, Huawei, dan Telkomsel diharapkan bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam menerapkan konsep Gigacity.
Gigacity memainkan peran penting dalam meningkatkan kecepatan internet, baik melalui mobile maupun fixed broadband, di wilayah perkotaan yang memberikan dorongan bagi beragam aktivitas di sektor niaga, perkantoran, dan pemukiman. Arief menyatakan, “Kominfo berharap penyebaran broadband kecepatan tinggi ini dapat menjadi fondasi kokoh bagi transformasi digital, mendukung ekosistem digital yang mensejahterakan masyarakat, meningkatkan kecerdasan bangsa, dan menciptakan berbagai peluang inovasi digital menuju Indonesia Emas 2045.”
VISI Indonesia Digital 2045 menetapkan sejumlah sasaran dan target, termasuk Mobile Broadband Coverage yang mencapai 100% per populasi pada tahun 2034, hadirnya 98 Gigacity pada 2029 dan 514 Gigacity pada 2045, serta meningkatnya rata-rata kecepatan unduh mobile broadband menjadi 100 Mbps pada 2029 dan 760 Mbps pada 2045. Sementara pada aspek ekonomi digital, targetnya adalah kontribusi PDB mencapai 19% atau senilai Rp22.513 Triliun, dengan Indonesia berada di peringkat keempat pada Indeks Masyarakat Digital (IMD).
Rudy Salahuddin, Deputi IV Kemenko Perekonomian, menyatakan bahwa pengembangan Solo Technopark sebagai Gigacity pertama di Indonesia merupakan langkah penting dalam menciptakan kontribusi nyata terhadap pembangunan kawasan smart city yang akan berdampak pada aspek ekonomi dan sosial melalui pemanfaatan teknologi.
Kim Jin, Vice President of Optical Business Product Line Huawei, menyoroti peran F5G dalam pembangunan Giga City di Indonesia. Ia menyatakan bahwa jaringan all-optic gigabit F5G mampu membantu operator menggelar infrastruktur fiber secara efisien, membangun jaringan interkoneksi pulau DC-sentris, dan mengurangi latensi hingga 1-8-20 ms. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna rumahan, mendorong transformasi, dan ekonomi digital Indonesia.
Amalia Adininggar Widyasanti, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi menjadi kunci utama dalam mendorong transformasi digital menyeluruh. Melalui penerapan teknologi 5G, Indonesia memasuki era konektivitas super cepat yang tak hanya mendukung telekomunikasi antar manusia, tetapi juga menghasilkan inovasi digital yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
Gigacity dianggap sebagai jembatan yang membantu dalam transformasi menjadi kota cerdas, menciptakan peluang bagi masyarakat dan industri. Hal ini dapat mendukung pengembangan industri kreatif, e-commerce, pariwisata digital, serta meningkatkan kualitas hidup melalui layanan kesehatan dan pendidikan digital.
Gatot Sutanto dari Sekretariat Daerah Kota Surakarta menyatakan, “Gigacity menjadi fondasi bagi mewujudkan kota cerdas yang sesuai dengan Visi Indonesia Digital 2045. Gigacity akan memajukan dunia teknologi informasi dan komunikasi, serta memperkenalkan manfaat teknologi kepada masyarakat luas. Kami mengapresiasi keterlibatan semua stakeholder, termasuk MASTEL, Huawei, dan Telkomsel.”
Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum MASTEL, menegaskan bahwa Gigacity Summit adalah kesempatan penting untuk membahas strategi dan langkah-langkah nyata dalam mempercepat penetrasi internet kecepatan tinggi, menggalakkan Gigacity, serta meningkatkan daya saing Indonesia di arena global. Mitra teknologi seperti Huawei turut berkontribusi dalam mewujudkan acara ini.
Gigacity Summit ini juga mengadakan diskusi panel yang membahas manfaat, peluang, dan tantangan implementasi Gigacity di Indonesia secara mendalam. Narasumber dari Telkomsel, XL Axiata, Huawei Indonesia, MASTEL, APJII, dan Kementerian Kominfo hadir dalam diskusi ini. Implementasi Gigacity terbukti memberikan manfaat besar bagi kemajuan Indonesia, namun, diperlukan kerjasama antar stakeholder ekosistem digital untuk menciptakan akses internet merata yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, sangatlah penting dalam menciptakan kota-kota cerdas sejalan dengan Visi Indonesia Digital 2045. Untuk memperkuat upaya percepatan transformasi digital, MASTEL, APJATEL, didukung Kementerian Kominfo, meluncurkan kajian ilmiah “Percepatan Infrastruktur Giga City, Menuju Visi Indonesia Digital 2030 dan 2045” yang diharapkan dapat menjadi panduan implementasi Gigacity di Indonesia.