Tahun Politik yang Stabil Diperkirakan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Jakarta, 9 Juni 2023 – Indonesia memasuki tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Proyeksi menunjukkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang positif dengan Kisaran 5,3 persen hingga 5,7 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, yang termuat dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF). Namun, apakah prediksi tersebut benar?

Dalam rangkaian seminar bertema “Siap-Siap Tahun Politik 2024: Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia” yang diadakan di Fairmont Hotel, Jakarta, platform diskusi dan literasi investasi keuangan Tumbuh Makna mengangkat isu menarik ini. Seminar tersebut dihadiri oleh para ahli ekonomi dan politik, antara lain Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia; Eri Kusnadi, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM); Manuel Adhy Purwanto, Head of Research & Investment Connoisseur PT. Moduit Digital Indonesia; dan Fenny Tjahyadi, Co-Founder Tumbuh Makna.

Menurut Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, kondisi ekonomi politik nasional saat ini stabil. Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tinggi, menciptakan stabilitas di bidang sosial, ekonomi, dan politik.

Fenny Tjahyadi, Co-Founder Tumbuh Makna, berpendapat bahwa secara historis, tidak terlihat korelasi spesifik antara tahun politik dan kinerja produk keuangan di pasar modal secara umum, meskipun aktivitas ekonomi, terutama di sektor konsumer, mengalami peningkatan. Investor sebaiknya memperhatikan sentimen yang lebih besar yang memengaruhi pasar di tingkat global, seperti kekhawatiran akan resesi ringan di AS dan negara Eropa setelah kenaikan agresif suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Selain itu, Tiongkok, sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia, belum menunjukkan pertumbuhan yang optimal.

Eri Kusnadi, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), menilai tahun politik ini memiliki dampak yang beragam. Dari segi pasar obligasi, kinerja diprediksi baik pada tahun 2023. Dengan inflasi yang stabil dan cenderung menurun, serta perkiraan bahwa suku bunga global sudah mencapai atau akan segera mencapai puncaknya, pasar saham juga menarik secara fundamental.

Menurut Manuel Adhy Purwanto, Head of Research & Investment Connoisseur Moduit, Pemilu bukanlah faktor utama yang mempengaruhi pergerakan pasar. Menilik ke depan dengan optimisme, politik domestik sejarahnya tidak berpengaruh signifikan pada iklim investasi. Investor sebaiknya melihat kondisi ekonomi global dan domestik serta melakukan diversifikasi. Investasi dalam obligasi tetap menarik dengan suku bunga yang mendekati puncak. Pergerakan saham tergantung pada masing-masing saham.

Moduit hadir untuk memberikan nasihat investasi dan menyediakan produk wealth management terkurasi yang sesuai dengan tujuan keuangan investor. Moduit percaya bahwa tahun politik ini dapat memberikan peluang yang baik untuk masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan mereka.